Setiap orang memiliki prioritas dalam hidupnya, termasuk dalam mendidik anak. Lain orang tua, lain pula prioritas mereka dalam mendidik anak.
Begitu
pula dengan kami..dalam mendidik si kecil, kami ingin lebih
memprioritaskan kepada mereka pada ilmu ad-dien yang tentunya ditunjang
dengan pendidikan umum lainnya.
Dalam
hal mengajarkan membaca misalnya..kami menginginkan si kecil lebih
dahulu tahu membaca Al-Qur'an dibanding dengan membaca huruf latin
lainnya. Ini adalah sebuah keinginan yang tentunya dibarengi dengan
usaha.
Dalam perjalanan, ternyata dia lebih dahulu tahu membaca huruf latin..Qadarullah..
Nah,
untuk mencapai keinginan tersebut..saya mencoba memperkenalkan iqro'
pada si kecil (Abdullah). Tapi..ketika saya mulai
mengajarkannya..nampaknya dia tidak tertarik untuk memperhatikan. Stop
dulu, jangan dipaksa. Mungkin penampilan iqro' yang ada belum menarik
perhatian anak seusia dia (maklum baru 2 taon lebih).
Saya
mulai berpikir bagaimana cara menarik perhatiannya untuk belajar iqro'.
Akhirnya..saya berinisiatif untuk membuat iqro' "khusus" buat si kecil.
Tentunya dengan tampilan warna-warni agar menjadi daya tarik untuk
membacanya.
Alhasil,
alhamdulillah akhirnya dia senang. Apalagi ketika step by step
pembuatannya. Mulai dari design, printing hingga menjadikannya sebuah
buku sederhana. Dengan sedikit melibatkannya dalam proses tersebut.
Lebih senang lagi ketika saya mengatakan , "Ini buat Abduh sama ade'"..
Subhanallah..saya
mulai melihat hasilnya.. si kecil ternyata sudah bisa membaca lafadz A
dan Ba walaupun masih ada kesalahan-kesalahan kecil.
Berikutnya akan dilanjutkan dengan membaca Ta..
Semoga Allah memberikan kemudahan dan kesabaran dalam mendidik sang buah hati..
Satu hal, jika pelajaran sudah melangkah ke tahap berikutnya. Modul sebelumnya tidak usah diulangi, misal jika telah melangkah ke pelajaran تَ setelah selesai dengan modul اَ بَ , maka modul اَ بَ tadi tidak usah diulang karena pelajaran sebelumnya telah "include" ke modul selanjutnya. Dan demikian praktek dalam pembelajaran metode iqro'. Ini dimaksudkan agar anak tidak jenuh membacanya. Apalagi untuk anak seusia Abdullah (sekitar 2 tahunan) tingkat kejenuhannya tentu lebih tinggi dibandingkan anak dengan usia di atasnya. Dan menurut saya, mengajarkannya sekali dalam sehari sudah cukup. Walaupun lebih juga tidak mengapa..
Sekali
lagi.. dalam mengajarkan jangan sekali-kali memaksa mereka baik dalam
memulai pelajaran maupun mengharapkan mereka untuk memahami. Tetap
suguhkan dalam bentuk belajar dan bermain.
Bagi yang ingin mendownload klik di sini, namun bukan untuk tujuan komersil..
Isi = 12 lembar PDF
Bagi yang ingin mendownload klik di sini, namun bukan untuk tujuan komersil..
Isi = 12 lembar PDF
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^