Rabu, 11 Februari 2015

Hari-hari yang menyibukkan, di dunia maya dan "nyata"

Sepekan terakhir ini saya betul-betul sok sibuk baik di dunia maya maupun “nyata”. Beberapa tugas belajar yang betul-betul perlu untuk memanajemen waktu dengan baik.

Gambar ambil di sini


Seperti kesibukan di dunia maya akhir-akhir ini, tepatnya di beberapa group whatsapp yang saya ikuti. Ingin melepaskan tapi betul sarat dengan ilmu dan pembelajaran dan untuk sementara betul-betul saya butuhkan karena keterbatasan saya untuk memenuhi keinginan belajar tersebut di dunia “nyata”.

Sebut saja beberapa group belajar yakni group tahsin, Jodoh (just one day one hadits), dan juga masih bergelut menjadi musyrifah (pendamping) di program BISA seperti yang pernah saya ceritakan di sini.

Sering ada keinginan untuk melepaskan salah satu di antaranya, tapi betul-betul saya akan sangat merasa rugi.

1.       Tahsin

Gambar ambil di sini

Awalnya group ini adalah group tahfidz (menghafal Qur’an) ,namun karena kebanyakan peserta (termasuk saya) masih belum sempurna dalam hal tajwid Al-Qur’an, maka pengajar berinisiatif untuk membentuk group tahsin.

Terus terang saya sangat bersyukur sudah bergabung di group ini, karena saya sudah sejak lama saya mencari kelompok belajar dalam hal tajwid Al-Qur’an tapi selalu terkendala dengan waktu dan kondisi. Yang saya suka dalam pembelajaran ini, pengajar betul-betul sangat berkompeten di bidangnya.

Insya Allah setelah pembelajaran tahsin ini akan dilanjutkan dengan tahfidz (menghafal Al-Qur’an). Alangkah indahnya jika kita dapat menghafalkan Al-Qur’an dengan tajwid yang benar. Jadi tidak heran bukan jika saya sangat merasa rugi jika harus melepaskan group ini??

2.       Jodoh (Just One Day One Hadits)



Jodoh merupakan program lanjutan dari program BISA yang pernah saya ceritakan di sini. Salah satu program hafalan yang menurutku sangat luar  biasa. Dalam waktu 2 bulan kita terkondisikan untuk menghafalkan sebanyak 50 hadits. Dengan metode sederhana namun sangat efektif untuk membiasakan kita menghafal hadits.

Menghafal hadits memiliki seni tersendiri, yang tentunya sedikit berbeda dengan menghafal Al-Qur’an karena tidak terlalu terikat dengan kaidah tajwid namun tetap menjaga makharijul huruf (tempat keluarnya huruf) dan perbedaan panjang dan pendeknya.

Metode menghafal haditsnya pun sangat cocok untuk pemula karena dimulai dengan hadits-hadits yang tidak terlalu panjang serta tidak dilengkapi dengan sanad, tetapi tetap disertai dengan derajat dan perawi hadits.

Tidak sekedar menghafal hadits, bertambahnya hafalan semakin bertambah pula ilmu yang diketahui, apalagi selalu ada penjelasan singkat dari hadits yang dihafalkan. Kegiatan menghafal hadits dibagi perlevel, tiap level terdiri dari 50 hadits. Alhamdulillah sekarang sudah mendekati ujian di akhir level dua.


3.       Musyrifah di program BISA


Sebagai alumni dari program BISA tentu ada tanggung jawab moril, menjadi seorang musyrifah (pendamping) dalam salah satu kelas di angkatan yang baru juga bermanfaat untuk menyegarkan ilmu tentang ilmu dasar sharaf. Walau sempat berpikir, terima tidak ya?? Akhirnya saya terima, dengan pemikiran kapan lagi bisa me-muroja’ah (mengulangi ) pelajaran??
Walau kesibukan saat mengoreksi tugas audio dan tulisan peserta sudah terbayang, tapi bismillah  saja. Bersabar untuk melalui 2 bulan ini.

= = =
Dengan melihat kesibukan belajar via whatsapp  di atas, tentu sahabat paham bukan kenapa saya sangat tidak ingin melepaskan group-group tersebut?? Sangat sarat dengan ilmu. Walau di usia kepala tiga, tidak menyurutkan keinginan untuk terus dan terus menuntut ilmu.
Kesibukan di dunia “nyata” tidak kalah. Kuliah intensif tentang ilmu-ilmu Islam secara tatap muka yang saya ingin ikuti  sebentar lagi dimulai, mengajar santri TPA tiap sore, dan yang paling utama mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak. 
Komitmen postingan blog dalam tiap pekan tidak ketinggalan dong ya.
Postingan ini juga dalam rangka komitmen itu ^_^

Semoga diberikan kekuatan dan keistiqomahan. Mudah-mudahan ini juga sebagai tempaan agar lebih bisa melatih manajemen waktu dengan baik agar semua bisa berjalan maksimal. Laa haula walaa quwwata illaa billah

Rabu, 04 Februari 2015

Kemana saja saya selama ini?

Buku-buku pelajaran Abdullah sudah resmi berganti. Buku-buku tematik yang merupakan keluaran kurikulum 2013 sekarang telah kembali menggunakan kurikulum sebelumnya yakni  kurikulum 2006. Abdullah pun diharuskan membeli buku cetak yang baru.

Buku-buku tematik yang tergantikan

Sepulang sekolah Abdullah memperlihatkan buku-buku cetaknya yang baru. Saya berinisiatif untuk membungkusnya dengan plastik bening. Setelah selesai membungkus semua buku-buku cetaknya, saya memeriksa buku-buku tulisnya. Dan betapa miris, ternyata selama ini saya terluput dari memperhatikan buku-buku tulis putraku. Entah kenapa selama ini saya hanya fokus memperhatikan “isi” bukunya tapi tanpa memperhatikan fisik bukunya.

Melihat fisik buku-buku tulisnya, ada yang terlihat bekas basah yang sudah mengering, ada yang ternyata bukunya sebagian sudah terkena coretan tangan mungil khadijah, dan ada yang sampulnya sudah agak robek, ditambah lagi satu buku berisi beberapa mata pelajaran. Aiiiih, kemana saja saya selama ini?

Sebegitu kurang perhatiannya saya dengan peralatan sekolah Abdullahku yang notabene sudah duduk di bangku SD. Teringat kembali masa-masa duduk di bangku sekolah dulu, tahun ajaran baru selalu diwarnai “ritual” membungkus buku. Membungkusnya terlebih dahulu dengan kertas marmer atau kertas kopi, lalu membungkusnya lagi dengan plastik bening. Kegiatan itu selalu menjadi saat-saat menyenangkan. Melelahkan tapi ada kepuasan setelah selesai mengerjakannya. Tapi sekarang, malah saya melewatkan moment ini untuk putraku.

Segera kuraih kertas marmer berwarna hijau muda yang sudah jauh hari tersedia. Memilah buku yang akan dibungkus, dan menyisihkan buku yang kelihatannya sudah tidak layak pakai dan menggantinya dengan buku-buku baru. Menambah buku untuk mata pelajaran yang selama ini masih nebeng di buku lainnya. Terlebih dahulu membungkus buku tulisnya dengan kertas marmer, lalu membungkusnya dengan plastik bening dengan terlebih dahulu menempelkan label sesuai mata pelajaran di sudut kanan atas.

Membungkus buku seraya beristighfar, sembari meminta maaf kepada Abdullah karena selama ini kurang memperhatikan buku-bukunya, lebih fokus kepada hal yang bersifat abstrak namun yang fisik terlupa. Sekarang sudah berlalu satu semester, walau terlambat tapi isnya Allah tetap bermanfaat karena masih bisa digunakan selama beberapa bulan ke depan.

Abdullah terlihat sangat senang, sambil sesekali memberikan semangat, “Semangat, Ummi”. Cukup melelahkan memang, lumayan membuat punggung pegal. Bahagianya saat Abdullah mengambil tempat di belakangku lalu memijatnya bahu dan punggungku, “Enaknyaaa”, saya terhenti sejenak, Abdullah lalu berkata, “Sudahmi deh karena nda jadi nanti membungkus”... “Hahaha”.  Kami tertawa bersama, iya juga ya karena keenakan dipijat nanti membungkus bukunya tidak selesai-selesai.

Akhirnya kegiatan membungkus buku selesai, lima buah buku cetak dan delapan buah buku tulis. Senang dan bahagia, kegiatan membungkus buku diselingi dengan bincang-bincang dan canda tawa.  tidak hanya saya dan Abdullah, tapi juga ada Aisyah dan Khadijah. Kebersamaannya terasa. Sayang ayah mereka tidak berada di tengah-tengah kami karena sedang tugas di luar kota. 

Oh iya, waktu sementara membungkus buku tiba-tiba listrik padam, akhirnya membungkus buku ditemani cahaya senter dan lilin tapi tetap semangat.

Ternyata memang bahagia itu sederhana ^_^


Sebagian buku yang sudah terbungkus , lainnya
dibawa Abdullah ke sekolah

Minggu, 01 Februari 2015

Berkreasi sambil bercerita

Judul  Buku : Origami, berkreasi sambil bercerita
Penulis : Astri Damayanti
Penerbit : Indria Pustaka
ISBN : 978 979 1475 31 0
Ketebalan : 54 + 3 halaman
Ukuran : 19 x 23,2 x 0,3 cm

Buku ini merupakan hadiah dari penulisnya yang mengadakan kuis di fan page Blogger VivaLog, bagi yang artikelnya terposting pada pekan yang ditentukan . Alhamdulillah, walaupun bukan pemenang tiga besar, tetapi mbak Astri sudah berbaik hati menghadiahkan kepada saya buku keren ini. Hadiah yang sangat cocok buat saya, yang memiliki tiga anak yang semuanya masih kanak-kanak.

Sesuai judul bukunya tentu sudah bisa tertebak kalau buku ini berisikan kreasi Origami. Semua tentu tahu kan yang dimaksud origami? Tahu dong...  yakni seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Berasal dari kata “ori” yang berarti lipat dan “kami” yang berarti kertas.

Di dalam buku ini berisi 10 kreasi origami yang bertemakan binatang.  Ayam, angsa, kepiting, serigala, kelelawar, lumba-lumba, udang, kepik, anjing dan kelinci. Tidak seperti buku Origami umumnya yang biasanya hanya berisikan langkah-langkah membuat origami, dalam buku ini juga dilengkapi Fabel sesuai karakter binatang yang telah dibuat. Dalam tiap cerita berisi satu hingga tiga tokoh binatang yang kesemuanya masih berada dalam lingkup binatang yang dikreasikan dalam buku ini. Asyik ya?

Kita bisa membuat terlebih dahulu semua karakter binatang yang ada, lalu dijadikan ilustrasi saat membacakan fabel yang ada dalam buku ini. Atau bisa juga membuat karakter sesuai cerita yang dibaca terlebih dahulu. Misalnya saja cerita tentang "Kepik yang iri" berisi karakter kepik, srigala dan kelinci, jadi kita bisa membuat karakter kepik, srigala dan kelinci terlebih dahulu. Anak-anak tentu akan sangat senang.

Salah satu cerita dalam buku ini terdiri dari
tiga karakter : kepik, serigala dan kelinci

 Langkah-langkah pembuatan origaminya pun cukup jelas dengan gambar yang cukup besar, namun jika ada detail yang cukup sulit, orang tua bisa mendampingi anak-anak dalam membuatnya.

Contoh langkah-langkah origami pada buku

Seperti buku anak pada umumnya, tampilan buku ini menarik, baik ilustrasi cover maupun isi buku. Tulisan dan gambar warna-warni khas buku anak, walaupun ada sekitar 10 lembar yang monokrom, namun tidak mengurangi daya tarik dari buku ini.

Dan satu lagi ada bonus kertas origaminya loh, jadi bisa langsung mempraktekkan isi buku ini dengan segera.

Bonus kertas origami yang disertakan dalam buku ini


Buku yang menarik bukan? Terutama untuk buah hati kita yang gemar berkreasi...

Duo bersaudara sudah sibuk mempraktekkan isi buku


Hal dasar yang perlu diketahui seputar masa puberitas

Setiap individu akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan dalam hidup, mulai masa kanak-kanak, remaja  hingga memasuki masa dewasa. Sebagai orang tua yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya, pengetahuan mengenai tahapan-tahapan tersebut sangat perlu kita ketahui, sehingga kita dapat mendidik dan memperlakukan mereka sesuai tahapan usianya.

sumber : http://manjilala.info

Salah satu tahapan tersebut adalah masa remaja atau biasa disebut sebagai masa puberitas. Masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik dan psikis serta pematangan fungsi seksual. Hal ini disebabkan karena hormon-hormon khusus yang dimiliki sejak lahir. Anak perempuan memiliki banyak hormon hesterogen dan progesteron serta sedikit testosteron, sedangkan anak laki-laki memiliki banyak hormon testosteron dan sedikit hormon esterogen.

Ketika beranjak dari masa kanak-kanak (di bawah 8 tahun) ke awal masa remaja (9-10 tahun ke atas), ada satu kelenjar yang dinamakan kelenjar pituitary (kelenjar yang ada di otak) yang tugasnya mengatur hormon-hormon tadi untuk mulai bekerja. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang cukup cepat pada tubuh dan jiwa kita, yang menandakan bahwa kita sudah memasuki masa puberitas.

Umur berapa seseorang biasanya mulai puberitas?

Usia puberitas bagi setiap orang cukup beragam. Penyebabnya ada beberapa hal, antara lain: Faktor keturunan, baik buruknya gizi, dan ransangan-rangsangan yang diperoleh dari tontonan maupun bacaan.
Umumnya anak perempuan puber mengalami puberitas lebih awal dibanding anak laki-laki yaitu sekitar usia 8-15 tahun, sedangkan anak laki-laki sekitar usia 10-16 tahun.

Apa saja tanda-tandanya?

Masa puber ditandai dengan mulai berfungsinya organ reproduksi dalam memproduksi sperma, yang ditandai dengan mimpi basah. Sedangkan untuk anak perempuan ditandai dengan mengalami proses yang disebut menstruasi.
Dalam agama Islam, mimpi basah pada anak laki-laki atau menstruasi pada anak perempuan merupakan tanda-tanda bahwa seseorang itu sudah memasuki masa baligh

Ciri-ciri fisik :

Anak-laki-laki


  •  Tinggi dan berat badan bertambah
  • Wajah menjadi lebih berisi
  • Kulit menjadi lebih berminyak
  • Keringat berlebih
  • Bahu dan dada bertambah besar
  • Suara bertambah berat dan besar (agak fals)
  • Tumbuh jakun di tengah-tengah tenggorokan
  • Tubuh mulai berotot
  • Mulai mampu memproduksi sperma
  • Alat kelamin bertambah besar dan berwarna gelap
  • Sudah mampu berejakulasi (menyemprotkan sperma ketika mimpi basah atau melakukan masturbasi)
  • Tumbuh rambut di sekitar wajah, ketiak, di sekitar kelamin, dada (bagi sebagian orang), lengan dan kaki


Anak perempuan

  • Tinggi dan berat badan bertambah
  • Wajah menjadi lebih berisi
  • Kulit menjadi lebih berminyak
  • Keringat berlebih
  • Buah dada mulai mengembang
  • Puting susu menonjol keluar
  • Pinggul melebar
  • Bentuk tubuh menjadi lebih bulat karena lemak yang mulai menumpuk
  • Mulai datang bulan (menstruasi)
  • Tumbuh rambut di ketiak, di sekitar alat kelamin, lengan dan tungkai
  • Alat kelamin menjadi bertambah gelap warnanya
  • Cairan yang keluar dai vagina (alat kelamin) lebih jelas terlihat. 

Nah, itu tadi perubahan dalam hal fisik. Tidak hanya perubahan fisik, umumnya masa puberitas juga ditandai dengan perubahan-perubahan dalam hal psikis.

Mulai mencari jati diri : Aku siapa ya?

Emosi tidak stabil:
Mudah tersinggung atau marah
Mencari kasih sayang dengan orang-orang terdekat

Mulai tertarik dengan lawan jenis :
Gampang naksir, adanya kecenderungan menentang dan kritis.
Perasaan yang mudah sekali berubah, mudah senang, mudah sedih ataupun kesal

Rasa ingin tahu yang besar:
Mencari tahu atau sering bertanya
Merasa ingin diperhatikan

Tidak ingin tergantung pada orang tua :
Ingin menunjukkan kalau dia juga mampu
Ingin diakui sebagai orang dewasa


Satu hal yang selayaknya kita ketahui, bahwa saat seorang anak memasuki dunia remaja, hal yang terpikirkan oleh mereka adalah bahwa mereka ingin disetarakan dengan orang dewasa, mereka juga ingin di dengarkan. Mereka tidak lagi dalam masa kanak-kanak dimana kekuasaan kita dominan atas mereka. Seperti yang dipaparkan di atas bahwa seorang remaja lebih membutuhkan kasih sayang dari orang-orang yang terdekat, dan terkadang mencuri perhatian orang-orang yang disayanginya dengan hal-hal yang negatif.

Tidak jarang kita mendengar ulah remaja-remaja saat ini, tawuran, narkoba, merokok, free sex kian melanda. Mereka menjadi sasaran empuk bagi para perusak moral. Sungguh PR besar bagi kita para orang tua dimana arus informasi dan teknologi semakin tak terbendung. Terkadang saya bergidik ngeri melihat tantangan yang mereka hadapi ke depan.

Di usia 8-16 tahun mereka sudah mengalami pematangan fungsi seksual, artinya di masa itu resiko penyimpangan seksual jika hasrat seksual tak terarahkan bisa saja terjadi. Sudah menjadi rahasia umum, konten pornografi sering diselipkan dalam media-media yang menarik untuk para remaja, seperti tontonan (film/musik/sinetron/iklan), game elektronik offline maupun online, majalah, komik dan lainnya dapat memicu hal tersebut.

Apa yang dapat kita lakukan sebagai dalam mengarahkan para remaja kita?




Berikut yang dapat saya rangkum dari beberapa sumber :
  1. Dekatkan para remaja kita dengan agama. Dalam Islam, dengan mengarahkan mereka untuk dekat kepada Al-Qur'an dan Sunnah, menjadikan mereka memahami syariat agama yang mulia ini, dan hal tersebut merupakan cara ampuh untuk menjauhkan para remaja terhadap maskiat.
  2. Berikan informasi yang benar tentang hal-hal yang perlu mereka ketahui tentang masa puberitas, misalnya seputar organ reproduksi, dampak/resiko jika melakukan kegiatan seksual di luar koridor agama, baik dari sisi agama maupun kesehatan.
  3. Berusaha menjadi teladan. Dalam menetapkan sebuah aturan, sepatutnya kita yang harus menjadi teladan terlebih dahulu. Melarang anak mengurangi waktu memegang gadget, sementara kita menghabiskan banyak waktu dengan gadget, melarang anak laki-laki merokok sementara ayahnya perokok ulung, dan lainnya. Suatu hal yang kontradiktif bukan?
  4. Membangun kedekatan dengan remaja kita. Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa remaja butuh perhatian dari orang-orang yang dia sayangi. Berusaha memahami psikologis mereka yang ingin disetarakan dengan orang dewasa. Berusaha menjadi tempat yang paling nyaman untuk menampung curhat anak-anak kita dengan tidak hanya sekedar mendengar tapi berusaha memberikan solusi terbaik.
  5. Perhatikan bacaan maupun tontonan mereka. Seperti yang sudah dipaparkan, perusakan moral salah satunya karena pengaruh media, baik berupa tontonan maupun bacaan.
  6. Memilihkan teman yang baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan teman sangat berpengaruh bagi anak-anak kita. Tanpa terlalu terlihat menginterfrensi, hal ini bisa dilakukan dengan mencarikan wadah positif bagi anak-anak kita misalnya dengan membentuk komunitas yang memberikan energi positif misalnya komunitas dakwah, komunitas baca, dst.

Hal-hal yang dipaparkan di atas merupakan hal-hal dasar yang perlu kita ketahui seputar masa puberitas/remaja, sekaligus sebagai catatan pengingat untuk saya pribadi dalam mempersiapkan anak-anakku yang tidak lama akan memasuki pintu awal masa puberitas.

Semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Saya mengajak para orang tua untuk tidak pernah berhenti belajar, karena segala sesuatu membutuhkan ilmu.






Bahan bacaan :
Ensexclopedia, Elly Risman, Hilman Al Madani, Yuhyina Maisura
Mendidik Anak Dengan Cinta, Irawati Istadi
Wikipedia.org