Senin, 31 Maret 2014

Saat abi begitu spesial...

Melihat mainan yang berhamburan di atas kasur..

Ummi : "Abdulllah... kumpul semua mainannya nak"
Abdullah : "Nda usah mi ummi dikumpul" -nda usah katanya-
Ummi : "Kenapa nda usah? Nanti klo abi datang, capek, mau tidur, abi tidur dimana dong?"
Abdullah : "Nda usah ummi!" dia bersikeras
Ummi : "Memangnya kenapa kalau mainannya dikumpul?"
Abdullah : "Mau kasi liat abi ummi..nanti kalau pulang, abi bilang "Abdullah... kumpul mainannya" "
Saya tersenyum.. Ya..sudahlah..

Abdullah..abdullah..ternyata hanya karena alasan itu dia tidak mau mengumpulkan mainannya, hanya karena ingin mendengar abinya berkata "Abdullah kumpul mainannya"

Kelihatan tidak begitu penting kan alasannya? Tapi ternyata untuk anakku yang satu itu begitu penting..
Menurutku.. ini salah satu cara untuk mencuri perhatian abinya..

Memang.. semenjak kami kembali ke kota ini (Makassar) karena suami ingin melanjutkan pendidikan... diakui jika frekuensi kebersamaannya dengan anak-anak menjadi sangat berkurang.. Malah kadang ada beberapa waktu dalam beberapa bulan, abinya datang setelah ana-anak sudah tidur, dan berangkat pada saat anak-anak masih terlelap. Belum lagi kalau ada tugas jaga malam...ya..besoknya lagi baru balik..
Mau tidak mau semua mesti dijalani..

Sangat berbeda ketika dulu, waktu masih di tempat tugas sebelumnya.. Bisa dikatakan hampir 24 jam.. abinya stand by... Apa nggak ngantor? Iya..memang abinya ke tempat tugas seperti biasa, tapi karena tempat tugasnya di samping rumah.. Jadinya..kami merasa dia tidak kemana-mana. Apalagi abdullah kadang main juga ke sana..


Sementara di sini, keberadaan abinya menjadi sangat spesial..

Apa yang kita inginkan dari anak kita? Sebuah Renungan!

anak
Bicara soal anak, kita punya keinginan yang sama. Sewaktu anak itu lahir, kita ingin ia tumbuh sehat dan lucu. Demi asa itu, kita tak segan keluar tenaga dan biaya. Tapi ingat! sehat dan lucu saja belum cukup.

Kita ingin anak itu tumbuh cerdas dan mengukir segudang prestasi. Demi asa itu, kita rela mnguras otak dan mengerahkan segala usaha. Tapi ingat! Cerdas dan berprestasi saja juga belum cukup.

Kalaulah sekarang kita mendapatkan apa yang kita mau. Anak kita tumbuh sehat dan lucu, cerdas dan mengukir segudang prestasi, akankah itu berguna bagi kita di dunia dan dia akhirat??

Kita belum bisa memberikan jawaban pasti…

Betapa sering telinga kita mendengar orang tua yang pusing tujuh keliling, panik bukan kepalang, sebab anaknya yang semasa kecil sehat dan lucu, sekarang menjadi biang permasalahan. Berapa banyak orang tua yang geram karena didurhakai oleh anaknya ynag berprestasi luar biasa. Berapa banyak pula orang tua yang menangis karena dikibuli oleh anaknya yang cerdas tak terkira. Nasibnya seperti kata pepatah, “senjata makan tuan”.

Betapa pilu hati ini menyaksikan orang tua yang semasa muda bekerja keras, peras keringat banting tulang demi masa depan anaknya. Ia curahkan ksih sayang yag begitu tulus, setulus mentari pagi yang menebarkan sinarnya. Namun apa balasan yang ia terima?

Di penghujung usia, disaat tubuh sudah renta, si anak tidak segan-segan membentaknya bagai membentak seekor binatang yang hina. Atau ia serahkan tubuh yang tak berdaya itu ke panti jompo tanpa perasaan bersalah atau berdosa. Wal ‘iyadzu billah.

Ini di dunia..

Lalu apa yang terbayang di benak anda, akankah anak kita bermanfaat setelah kita meninggalkan dunia yang fana ini? Di saat Allah mengirimkan malaikat maut untuk mencabut nyawa kita, lalu orang-orang pun mengantarkan kita ke liang kubur. Di saat itu segala bentuk penghormatan tak ada lagi gunanya. Hanya tiga yang masih bisa kita harapkan selain amal-amal yang telah selesai pencatatannya : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan.

Mungkin hari ini kita bangga memeiliki anak dengan sederet gelar dan segudang prestasi. Namun itu semua tak bermanfaat ketika malaikat Allah datang utnuk memeriksa amal-amal kita.

Pada hari itu, prestasi mereka yang menakjubkan tak lagi membahagiakan jika tak disertai dengan keimanan. Bahkan kita tak bisa berharap banyak dari doa yang mereka panjatkan. Sebaba mereka berdoa bukan untuk orang tuanya? atau mereka bukan anak yang shalih. Sebab bukankah doa-doa mereka hanya akan berguna bila mereka adalah anak yang shalih yang berdoa untuk orang tuanya??. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Waladun shalihun yad’u lahu” (dan anak shalih yang berdoa untuknya.

Padahal sekirany anak-anak kita tumbuh sebagai hamba yang shalih, sejatinya itu sudah cukup untuk mengantarkan kita pada kemuliaan akhirat. Sebab, setiap kali mereka melakukan ibadah dan amal shalih, selalu ada kebaikan yang tercatat untuk kita. Bukankah kita yang mengajarkan kebaikan untuk mereka? Dan bukankah jika kita mengajarkan kebaikan, lalu orang lain mengikutinya, maka bagi kita pahal sebesar pahala orang yang mengerjakannnya?

Namun berhentilah berharap banyak dari apa yang tidak kita usahakan. Tanyakan, “Sudahkah kupersiapkan anakku menjadi seorang mukmin sejati yang mampu menggenggam dunia dengan hati yang dipenuhi rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya ?

Mendidik anak membutuhkan kesungguhan! Mendidik anak memerlukan pengorbanan! Mendidik anak membutuhkan ilmu..

Persiapan materi saja tidak cukup, jika kita menginginkan anak yang shalih dan handal. Anak yang membawa kebaikan bagi kedua orang tuanyadi dunia dan di akhirat. Sebab, sangat banyak perkara yang tidak bisa dibeli dengan uang. Memang, uang bisa membeli tempat tidur yang mewah, tapi bukan tidur yang lelap. Uang bisa membeli rumah yang lapang, tapi bukan kelapangan hati utnuk tinggal di dalamnya. Demikian pula, uang bisa membeli sekolah unggulan, tetapi uang tidak bisa membeli hidayah Allah.

Maka, menjadi orang tua harus berbekal ilmu yang memadai. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ilmu tentang pendidikan anak adalah cabang ilmu yang khusus yang hrus dikuasai setiap orang tua bahkan sebelum mereka berpredikat sebagai orang tua..

Selanjutnya, semua terserah anda, apa yang anda inginkan terhadap anda?

-semoga bermanfaat-


sumber : “Mencetak Generasi Rabbani”, Abu Ihsan Al-atsari dan Ummu Ihsan Choiriyah

Minggu, 30 Maret 2014

Mencari Pensil Warna


Akhir-akhir ini Abdullah lagi suka orat-oret.. Sambil mencari-cari pensil warnanya..
Abdullah : "Ummi..mana warna-warnaku yang warna biru?" sebutan dia untuk pensil warna..
Ummi : "Dimana ya?"
Abdullah " Miskol ki ummi" -missed call maksudnya
Ummi : "Ha?? Ndak bisa di missed call nak"
Abdullah : "Klo hp ilang di miskol ya ummi?"


~senyum~

Sabtu, 29 Maret 2014

Gara-gara baju

Julia. Bagaimana ya kabarnya anak itu sekarang?? Kangen juga dengan celotehnya..
Gadis kecil yang saat itu berusia sekitar 5 tahun. Salah satu satu santri di TPA ku..

Yah, dulu saya memang pernah membentuk sebuah TPA di Muara Samu, daerah tempat suamiku bertugas.

Belum layak juga sih disebut TPA, katakan saja “tempat mengaji”. Jujur saja itu pertama kalinya saya mengajar anak-anak TPA. Dulu seringnya berhadapan dengan para mahasiswa.
Pesertanya terbatas, hanya menerima 10 orang santri..kusesuaikan dengan kemampuan dan waktuku saat itu.

10 orang santri itu diantaranya adalah Julia, santri yang usianya paling muda di antara semuanya.. karena yang lain rata-rata sudah berpendidikan SD, malah dua diantaranya sudah SMP..

Julia itu cerdas, pelajaran Iqro yang kuberikan begitu cepat diserap, hafalan do’a sehari-hari yang kuberikan juga tak terlihat sulit untuk dia menghapalkannya.

Pernah, suatu waktu kami (aku dan suami) berinisiatif untuk membelikan baju muslim dan muslimah yang murah meriah untuk santriku yang kurang mampu..dan sebagian besar santriku memang tingkat ekonominya rendah, rata-rata orang tuanya hidup dari berladang dengan penghasilan ala kadarnya. Baju yang dipakai tiap hari itu-itu saja dan terlihat baju mereka kelihatan lusuh.

Julia tidak termasuk di dalamnya, karena dia anak seorang yang ekonomi orang tuanya boleh dikatakan cukup mapan. So, dia tidak termasuk dalam hitungan kami.

Alhamdulillah, niat itu terlaksana..dan kebetulan waktu kami membagikan paket baju pada mereka julia tidak hadir..

Besoknya, Julia datang ke rumah untuk mengaji, dia datang jauh lebih cepat dari waktu yang ditentukan.. Saat itulah terjadi dialog di antara kami..

Julia : Tante, kemarin tante bagi-bagi baju yah?
Aku : Iya, kasihan kan temanmu pake bajunya itu-itu aja tiap hari
Julia : Kok, Julia nggak di kasi tante?
Aku : Kan Julia sudah punya banyak baju…

Dia terdiam, kayaknya dia menerima jawabanku. Lalu dia pergi ke ruang tempatku mengajar, corat coret di papan tulis. Saya pun kembali menyelesaikan pekerjaan rumahku…sambil menunggu anak-anak yang lain datang.

Selang beberapa waktu kemudian, agak lama kukira, mungkin sekitar setengah jam-an. Sambil menghapus papan tulis, Julia tiba-tiba bertanya lagi…

“Kenapa tante tahu Julia banyak baju, kan tante belum pernah liat lemarinya Julia”

Oalah, ternyata dia belum nyerah, penasaran sekali kayaknya kenapa dia tidak kebagian baju..
Spontan kujawab saja, “Kan Julia, tiap ke sini bajunya terus berganti-ganti, bajunya cantik-cantik lagi. Itu artinya Julia punya banyak baju kan??”

Kali ini dia mengangguk, kayaknya jawabanku kali ini sudah sangat masuk akal baginya..he..
Julia..julia…
Kami memang berpikir suatu saat juga akan memberinya hadiah tapi bukan karena dia tidak mampu tapi karena prestasinya.

Bukan hanya Julia sebenarnya, anak-anakku yang lain, yang pernah mengisi hari-hariku di Muara Samu dulu…. Ada tawa, dongkol, air mata mewarnai hari-hariku mengajar mereka
Pur, Endis, Tija, Arma, Andi, Norman, Adi, Rina dan lainnya..Bagaimana kabar kalian..?? Banyak hal yang membuatku belajar dari kalian.

Senang rasanya, saat ada yang kuajarkan mereka terapkan. Ada suatu waktu…salah satu santriku Rina bercerita, “Tante, waktu aku bantu ibu berladang, panaaaaaas sekali, lantas aku berdo’a tante Allahumma Shayyiban Naafi’an”
Padahal itu do’a turun hujan, seharusnya dia membaca do’a meminta hujan :) Tapi terharu..karena dia sudah berusaha mengamalkan apa yang kuajarkan…

Muara Samu..tempat yang menyimpan banyak kenangan yang selalu manis untuk diceritakan.. Mudah-mudahan ada satu kesempatan untuk kuberbagi cerita tentang suasana di sana. Satu desa terpencil di Kalimantar timur.

Rumah tempat kami tinggal

Disinilah ruang tempatku mengajar mengaji

Jumat, 28 Maret 2014

Sebentar Ummi, sedikit lagi!

Kamis kemarin kami ke rumah ayahku, nginap semalam di sana...
Siangnya, saya lagi bobo in aisyah. Tiba-tiba Abdullah datang dan berbaring di dekat aisyah sambil berkata, "Istirahat ka' dulu ummi".

Pikirku dia sudah ingin bobo siang bareng adeknya, tapi ternyata dia merebahkan badan sebentar saja lalu beranjak lagi keluar kamar dan berkata, "Sebentar ummi, sedikit lagi".


Pikirku "Apanya yang sedikit?". Tapi pertanyaan itu berlalu begitu saja, lalu aku kembali menidurkan aisyah.

Sesaat kemudian, alhamdulillah Aisyah sudah tidur. Mendengar aku keluar kamar, Abdullah teriak lagi, "Tunggu ummi sedikit lagi"... Nah, sekarang saya betul-betul penasaran, apanya sih yang sedikit lagi dari tadi....

Saya langsung menuju ke ruang tamu, ke tempat asal suaranya..
Dan saya mendapatinya sedang asyik menyusun mainan lego milik sepupunya. "Oooo, ini toh yang sedikit lagi" ucapku.

Ternyata dia berniat menyusun kepingan-kepingan lego itu sampai habis, dan ternyata memang tinggal beberapa keping lagi. Serius sekali kelihatannya, sambil sesekali menghapus keringatnya..

Dan jadilah, sebuah karya Abdullah...eng ing eng...

24112011529
 24112011530
 24112011531 24112011533


Saat kutanyakan, "Ini apa ya?" dengan entengnya dia menjawab, "Tidak tahu"...
Buat pembaca sekalian ada yang tahu itu apa?? Rumah susun beroda kali yah... Supaya bisa bebas berpindah-pindah kemanapun... :)

Nah, setelah selesai menyusun lego nampaknya dia sudah siap tidur. Tapi pesannya sebelum tidur, "Jangan dibongkar nah ummi, biar ada yang liat"...

Nampaknya dia sangat bangga dengan hasil karyanya sampai mau dipamerkan sama orang-orang..he..
Ummi juga bangga nak, sekecil apapun karyamu *Cup sayang*


Belajar menghargai jerih payah mereka (buah hati kita) sekecil apapun

Jumat, 14 Maret 2014

Bayi Juga Bisa Stress??

Stress pada bayi lebih condong sebagai respon ketidaknyamanan yang dialaminya secara berkepanjangan, yang tidak lekas ditangani. Biasanya penyebab bayi stress dimulai dari hal yang sederhana, antara lain:
  • Kebutuhan dasar tidak terpenuhi. Saat bayi lapar atau haus, orang tua ataupun pengasuh tidak segera memberi minuman atau makanan. 
  • Diabaikan. Bayi menangis dalam waktu yang lama dan tidak mendapat respon dari orang tua/pengasuh.
  • Rasa sakit dan tidak nyaman. Bayi tidak dapat mengatakan pada bagian mana dia merasakan sakit atau tidak nyaman. Bila orang tua/pengasuh tidak bisa mengenali sumber penyakit itu maka bayi bisa stress.
  • Ayah dan ibu bertengkar. Bayi bisa sangat peka dengan kondisi emosi orang tuanya. Dia bisa merasakan situasi tegang dari ekspresi wajah dan nada bicara yang tinggi dan keras.
  • Tertular ibu. Ibu stress bisa menyebabkan bayi tertular stress juga, karena cara menangani bayi akan menjadi tidak tenang. Bayi bisa merasakan tekanan otot saat digendong dan nada suara ibunya.
  • Sering pindah rumah. Menyebabkan anak tidak memiliki "home base" yang memberi rasa aman dan nyaman. Meski bayi tetap dalam pengasuhan ibunya, ibu yang tidak mudah beradaptasi dapat mempengaruhi  pengasuhannya pada bayi.
  • Berganti-ganti pengasuh dalam waktu singkat, menyebabkan sering terjadi perubahan cara mengasuh. Akibatnya, bayi menarik perhatian dengan cara negatif, misalnya dengan mudah rewel atau mudah marah.
Tanda bayi stress
  • Rewel dan menangis. Menangis adalah tanda yang paling mudah dikenali bila bayi sedang stress. Semakin keras dan lama tangisannya, menandakan bayi semakin stress.
  • Murung. Jika biasanya ceria dan lincah, kini dia murung, bahkan saat diajak bermain sekalipun.
  • Tidur gelisah. Perlu diwaspadai bila bayi kerap tidur gelisah. Terlebih bila bukan karena popoknya basah, haus atau lapar.
  • Perubahan kondisi fisik. Stress bisa menyebabkan bayi sulit makan sehingga berat badannya berkurang. Selain itu stress bisa menyerang organ yang paling lemah, misalnya kulit. Tanpa pemicu alergi, kulit bayipun bisa menunjukkan gejala alergi karena stress.
Cara menanganinya

Jika si kecil mengalami stres, yang bisa ibu lakukan antara lain:
  • Penuhi kebutuhan dasarnya. Misalnya makan, minum dan kasih sayang. Kebutuhan dasar terpenuhi membuat bayi merasa tenang dan aman.
  • Perdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an (murottal). Kalau orang memilih memperdengarkan lantunan musik, misalnya musik klasik pada bayinya, saya lebih memilih memperdengarkan ayat suci Al-Qur'an. Insya Allah membuat kita dan si bayi akan menjadi tenang.
  • Pijat bayi. Hal ini dapat mereduksi stress. Lakukan pijatan pada punggung, perut, lengan, kaki dan wajah bayi, dengan perlahan dan lembut.
  • Tunjukkan kasih sayang. Orang tua sering kali lupa menimang, bercanda dan berkomunikasi dengan bayinya, sehingga bayi menunjukkan perilaku rewel dan stres. Saat orang tua mulai membaca adanya gejala stres pada bayi, mulailah terlebih dahulu memberikan sentuhan, ciuman atau candaan.

Warning!
Yang mesti dihindari :
  1. Panik! Semakin ibu panik, bayi akan menjadi lebih stres dan tidak nyaman karena ia bisa merasakan kepanikan tersebut.
  2. Saling menyalahkan. Kebanyakan orang tua cenderung mencari tahu apa penyebab stres pada bayinya dan kemudian saling menyalahkan. Kondisi ini akan semakin memperburuk keadaan.

Sumber: "Mom&Kiddie" Edisi 18 Thn.IV
sumber gambar : http://ekryme.blogmalhikdua.com/files/2009/04/bayi-sedih.jpg

Kamis, 13 Maret 2014

Pelajaran dari seorang penghafal Al-Qur'an cilik...penyandang disabilitas...

Notifikasi hp ku berbunyi...pertanda ada pesan masuk di salah satu aplikasi messenger. 
Segera kubuka link notifikasinya, rupanya mengarah ke salah satu group chat yang kuikuti.. dan di sana seorang akhwat (baca: saudari seiman) ternyata mengunggah sebuah video. Tak menunggu lama segera kuklik kiriman video tersebut...

Subhanallaaah.... begitu terharu sekaligus malu terhadap diri ini menyaksikan video tersebut...
Video yang mungkin terasa sangat singkat namun cukup untuk menjadi pelajaran, untuk saya dan sahabat sekalian....

Silahkan menyimak


Apa yang sobat blogger rasakan saat menyaksikan video ini.....???
JUJUR saya sangat merasa malu dan terharu... menyaksikan sorang penyandang disabilitas, dengan usia yang masih sangat belia menjadi penghafal Al-Qur'an...

Sesuatu yang dianggap menjadi kekurangan untuk sebagian besar orang, yaitu dicabutnya nikmat penglihatan dari dirinya ternyata malah menjadikannya lebih berSYUKUR dan mengambil hikmah atas apa yang dia alami..

Subhanallah.... anak kecil ini tidak pernah meminta untuk dikembalikan penglihatannya oleh Allah... bahkan dia berharap hal ini akan menjadi hujjah bagi dirinya dihadapan Allah kelak...
Dia tahu betul akan ada saat dimana masing-masing diri akan bersimpuh di hadapan-Nya...mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang dilakukan di alam dunia ini...
Begitulah apabila cahaya Al-Qur'an merasuk ke dalam jiwa yang berbuah keimanan...

Tak terasa air mata ini menetes....mengembalikan semuanya kepada diri ini...
Bagaiamana interaksiku terhadap Al-Qur'an???  Sejauh mana diri ini sudah membaca, menghafalkan serta mentadabburi ayat-ayat Al-Qur'an??
Sejauh mana diri ini menjadi hamba yang bersyukur...Bahkan untuk sesuatu yang dianggap sebagai suatu musibah sekalipun...

Ya Allah, berikan kekuatan dan kemudahan bagi kami untuk berinteraksi dengan firman-Mu...
Berilah kekuatan bagi kami untuk bisa mendidik anak-anak kami menjadi penghafal-penghafal Al-Qur'an yang berakhlak Al-Qur'an...
Istiqomahkanlah kami yaa Rabb.. di jalan hidayah..
Dan jadikan penghujung kehidupan kami dalam husnul khaatimah....








Selasa, 11 Maret 2014

Sesekali biarkan! Mereka punya cara sendiri menyelesaikan masalah.

150820101533Suasana pasti menjadi kurang menyenangkan klo kedua kakak adik ini bertengkar.
Dan yang paling sering karena keinginan mereka yang selalu berlawanan. Ibaratnya yang satu maunya ke timur, satunya ke barat..ck..ck.

Seperti kejadian tadi pagi...
Sewaktu saya sedang sibuk menyelesaikan cucian piring di dapur.

Tiba-tiba terdengar suara rengekan Abdullah dari dalam kamar, "Aisy...ayo'mi main..." (Abdullah sedang merengek meminta Aisyah bermain bersamanya). Sementara aisyah berlari ke arahku dan menjawab ajakan kakaknya dengan ketus, "Tidak mau!".
Berulang kali Abdullah mengajak, berulang kali pula Aisyah menolak.
Sementara saya cuman mendiamkan saja, seperti biasa saya cuma ingin tahu bagaimana mereka menyelesaikan masalah "sederhana" ini. Tapi tetap siap-siap saja klo-klo emosi Abdullah meledak dan mengambil cara kekerasan, terpaksa turun tangan..he.. 

Selang tak berapa lama, mungkin aisyah juga sudah bosan mendengar rengekan kakaknya berkata, "Iya.. Ayo'mi.. tapi jangan menangis!" *dengan nada sok tua..
Akhirnya mereka menuju ke kamar sambil bergandengan tangan..So sweet ^_^

#Happy ending#

Akhirnya saya tersenyum dan bernafas lega melihat mereka rukun kembali, rupanya saya tak perlu turun tangan kali ini....
Saya kembali bisa melanjutkan kesibukanku dengan tenang. 

*********
Ada saatnya memang si Abdullah terlihat lebih manja ketimbang adiknya.
Yang lucu melihat ekspresi Aisyah klo sudah memperlihatkan ekspresi sok dewasa...mimiknya itu loh ^_^ 

Terkadang anak-anak memiliki cara sendiri dalam menyelesaikan masalah di antara mereka, yang kita butuhkan sedikit bersabar dalam menahan diri untuk tidak terlibat.

Senin, 10 Maret 2014

Kasihan, dia ketiduran…

Seperti biasanya, Aisyah pasti tidak mau ketinggalan kalau melihat umminya beranjak untuk shalat… Kalau tidak diikutkan bakalan ngamuk nantinya.

Setelah memakai perlengkapan sholat, dia mengambil tempat di sebelah kananku, tapi baru raka’aat pertama dia sudah tidak bergeser dari posisi sujud.

Setelah selesai sholat, saya langsung melirik ke arahnya.
Oalaah…ternyata putriku tertidur..ck..ck.

01022012200
01022012201 
Rupanya dia sudah mengantuk berat sedari tadi tapi keinginannya untuk ikut sholat mengalahkan rasa kantuknya. Aisy…aisy…

Segera kubopong dia ke tempat tidur, melepaskan pakaian sholatnya perlahan-lahan lalu membiarkan dia menikmati tidur siangnya hari itu.

Minggu, 09 Maret 2014

Permainan 3-6 Bulan : Telunjuk Ceria

22112011528

Postingan kali ini masih tentang permainan untuk 3-6 bulan.
Setelah sebelumnya kita bermain Sinar Indah, sekarang kita bermain Telunjuk Ceria. Masih dari buku yang sama “Serial buku Nakita: Stimulasi Otak untuk kecerdasan”

Kita mulai yuk..

 Cara bermain :
  • Taruh Si kecil di pangkuan
  • Letakkan telunjuk Anda ke tangan si kecil. Ia akan menggenggam jari anda sebagai refleks alami bayi. 
  • Tiap kali menggenggam jari anda, ucapkan perhatian yang indah seperti, “Aduh, manisnya anak mama/papa!” atau “Anak mama/papa memang pintar”
  • Ulangi lagi hal yang sama setiap kali dia menggenggam jari telunjuk kita.

Manfaat :
  • Menguatkan otot tangan dan jemari bayi
  • Membantu mengembangkan koordinasi tangan dan mata

Respon bahasa yang diberikan terhadap setiap gerakan dan bunyi yang dibuat anak sekecil apapun, dapat meningkatkan kemampuan bahasanya kelak.

Kunci sukses permainan ini adalah keceriaan dan kemampuan orang tua membangun nuansa atraktif pada bayi

Ahad pagi, di Pantai Losari

13112011505 
“Kalau aisy sudah sembuh, kita jalan-jalan ke pantai yuk….kalau tidak hujan ya..”

Itu janji kami kepada aisyah, untuk membawanya jalan-jalan kalau dia betul-betul sudah sembuh. Dan alhamdulillah sejak sore kemarin memang sudah terlihat kalau dia sudah baikan. Alhasil, kami harus menepati janji karena kalau nggak bakalan ditagih terus janjinya.. tapi memang begitu seharusnya..walaupun tidak ditagih, kami yang harus sadar diri untuk menepati jani…

Alhamdulillah...cerah. Jadilah ahad pagi ini kami berempat ke Pantai Losari, tempat favorit mereka..tempat yang indah dan murah meriah .. :)
Tempat yang kata mereka , "Bisa liat kapal, bisa liat air.."

Nih, foto-foto mereka yang sempat kuabadikan..

 13112011494
 13112011495
13112011505
13112011501
 13112011496
13112011506


13112011498

13112011502

13112011509

13112011499
Namun satu hal yang menggelitik, kebiasaan sebagian masyarakat yang belum juga sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, nampaknya sedikit mengurangi keindahan tempat yang menjadi salah satu icon kota Makassar ini…

Copy of 13112011499

Sabtu, 08 Maret 2014

Manjanya Aisyah, perhatiannya Abdullah

 150820101534 
Sejak kemarin Aisyah kurang enak badan, dalam sehari sudah muntah beberapa kali.

Awalnya sejak menjelang subuh kemarin, tiba-tiba saja dia terbangun dan muntah. Spontan kami terbangun untuk membersihkan badannya serta bekas-bekas muntahnya. 

Yang jadi masalah abinya abdullah harus jaga malam hari itu… khawatir juga karena nantinya ada apa-apa sementara suami tidak ada.

Yang  membuat saya khawatir lagi, karena Aisyah kalau kurang enak badan betul-betul manja, nggak mau makan..sementara muntah sudah beberapa kali, takutnya dehidrasi..walaupun nggak sampai demam, cuman agak sedikit hangat.

Tapi alhamdulillah, suami akhirnya bisa izin dari tugas jaga malam dan bisa pulang lebih cepat sehabis shalat jum’at kemarin, tapi konsekuensi pagi ini harus jaga sebagai gantinya..
Lega rasanya, ada yang menemaniku  untuk merawat si kecil.. 

Aisyah memang lagi dekat-dekatnya dengan abinya…terlihat sekali bedanya, sebelum dan setelah abinya datang. Apalagi abinya membawa obat dan makanan-makanan kecil dengan harapan si aisyah mau makan walau sedikit…

Tapi yah…dasar aisyah manja, berulang kali ditawari makan, hanya satu kalimat yang keluar dari mulutnya, “Tidak mau!”. Aneka makanan coba ditawarkan jawabannya tetap sama, “Tidak mau!”

Saya juga sudah mencoba mencoba memasak sayur kesukaannya, labu siam untuk makan malam (kedua anakku memang suka sayur jenis labu-labuan, entah itu labu siam atau labu kuning), tetap saja tidak mau …hufftt..

Walaupun kami kadang berpikir sebenarnya si Aisyah itu “pengen”, tapi karena “gengsi”, sekali tidak mau tetap tidak mau.. padahal waktu itu terlihat kalau dia sudah agak baikan..
Mau dipaksa enggan juga, takutnya trauma..

Akhirnya kami biarkan saja untuk sementara, dengan harapan nantinya dia akan makan juga.. 

Yang unik dari kejadian sakitnya aisyah, saat kami sudah putus asa untuk menawarkannya makan, ternyata yang berhasil membujuknya hanya kakaknya Abdullah, yang pada saat itu sedang makan..

Abdullah tiba-tiba berkata,“Aisyah makan sayur labu”, sambil membawakan sepotong sayur hendak disuapkan ke aisyah..
Awalnya aisy menolak, tapi akhirnya dia mulai mendekat ke kakaknya dengan ekspresi “kepengen”…hihi..dasar aisy,,ternyata mau juga..

Kami membiarkannya saja, membiarkan abdullah yang bolak balik nyuapin adiknya, awalnya cuman sayur saja yang disuapkan, lama kelamaan, “Aisy makan ikan”, lama kelamaan abdullah berkata lagi, “Aisy makan nasi juga”…dan berhasil..

Kami jadi senyam-senyum melihat perhatian abdullah ke adiknya, yang biasanya tiap hari berantem dan suka gangguin adiknya. 

Sepiring nasi jadinya dihabiskan berdua tanpa campur tangan kami, aisy terus disuapi oleh kakaknya. Tugasku hanya menambahkan makanannya, saat abdullah minta ditambah..
Tantenya yang waktu itu nginap dirumah kami nyeletuk, “ternyata ada juga gunanya abdullah jadi kakak”.. he..

Alhamdulillah..kami betul-betul lega, karena akhirnya aisyah makan.
Setelah itu, kelihatan dia memiliki tambahan energi dan bermain sama kakaknya. Dasar anak-anak, kalau terasa baikan sedikit saja udah mau main aja. Padahal belum sembuh benar, tapi marah juga kalau disebut belum sembuh, aisy pasti bilang “Sudah sembuh!” dengan memasang tampang marah..
aisy..aisy..

Malam ini, terlihat kalau aisy sudah baikan…walau pagi tadi sempat membuat cemas karena sempat muntah sekali. Tapi setelah tidur agak lama, setelah terbangun kelihatan segar dan langsung meminta makan…mungkin sudah merasa lapar..

Saat anak sakit, kita akan merasa betul-betul menjadi orang tua. Kita jadi tahu ternyata begini rasa yang dirasakan orang tua kita pada saat kita sakit dulu… Semakin menambah rasa sayangku pada mereka…

Belajar suku kata (awalan ng-)

nga
Assalamu ‘alaikum..
maaf ya pelajarannya suku katanya lompat, langsung ke awalan ng-,
habisnya Abdullah sudah mahir untuk yang awalan a-z, jadi langsung ke sini..
itupun saya membuat postingan ini, dia juga sudah mahir.
Siap-siap buat bahan belajar selanjutnya.. ^^
Yang ingin mendownload, silahkan klik di sini.
Ket : Isi = 18 lembar PDF

Do'a Hujan

Musim hujan nampaknya sudah mulai menyapa kotaku (Makassar), walaupun di beberapa daerah memang benar-benar sudah memasuki musim ini....

Setelah melalui musim kemarau yang terkadang terasa sangat panjang, ditambah dengan krisis air dimana-mana, tak terkecuali di kompleks tempat tinggal kami saat ini, kekurangan air begitu sangat terasa.

Tanaman menjadi agak kering, kolam ikan yang hari demi hari semakin menyusut airnya, yang mungkin dipengaruhi suhu panas sehingga airnya menguap..

Turunnya hujan menjadi nikmat yang luar biasa..

Hujan merupakan rahmat bagi semesta alam.. manusia, hewan dan binatang sangat merasakan nikmat yang besar dengan turunnya hujan.

Allah berfirman yang artinya :
" Dan dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan dialah yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji" (Q.S. Asy-Syuraa :28)

Namun hujan bisa menjadi bencana atau musibah yang sebenarnya semua karena ullah tangan manusia, buang sampah sembarangan terutama di saluran-saluran air, penebangan pohon dimana-mana. Belum lagi maksiat yang kita lakukan, dalam sebuah hadits dikatakan :

“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat mendung atau angin, maka raut wajahnya pun berbeda.” ‘Aisyah berkata, “Wahai Rasululah, jika orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu girang. Mereka mengharap-harap agar hujan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau. Jika melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda tidak suka.” Beliau pun bersabda, “Wahai ‘Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa aman? Siapa tahu ini adaah adzab. Dan pernah suatu kaum diberi adzab dengan datangnya angin (setelah itu). Kaum tersebut (yaitu kaum ‘Aad) ketika melihat adzab, mereka mengatakan, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (H.R. Bukhari dan muslim)

Maka sebaiknya pada saat turun hujan sebaiknya kita berdo'a kepada Allah, do'a yang diajarkan sendiri oleh Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam.

Do'a-do'a berkaitan dengan hujan bisa di download di sini.
Yang terdiri dari 5 macam do'a yang berkaitan dengan hujan

  1. Do'a Ketika turun Hujan
  2. Do'a ketika mendengar petir/halilintar
  3. Do'a Ketika Angin berhembus kencang
  4. Do'a Setelah hujan
  5. Do'a meminta hujan (sebenarnya do'a ini pada saat kemarau dan kita menginginkan turunnya hujan, namun karen ada kaitannya dengan hujan maka kami include kan dalam file ini)


Untuk kita ajarkan kepada buah hati kita, dan kalau belum menghapalkannya, maka kita yang menghapalkan lebih dahulu. Sehingga bisa menjadi tambahan pahala buat kita. Karena sesungguhnya do'a adalah ibadah.
Dan mudah-mudahan dengan kita mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , hujan yang diturunkan kepada kita merupakan rahmat-Nya bukan adzab-Nya..


Semoga bermanfaat!

Jumat, 07 Maret 2014

Permainan 3-6 bulan : Sinar Indah

03112011430
Sebelum melakukan permainan ini, siapkan alat bantu berupa lampu senter (pilih yang ukurannya kira-kira dapat digenggam si kecil).

Cara bermain :
  • Ambillah senter.
  • Tempatkan mainan-mainan/ boneka sekitar setengah meter di depan posisi duduk si kecil.
  • Sorotlah mainan-mainan si kecil satu persatu. Lihat ketertarikan si kecil  ketika mengamati sinar yang menerpa mainannya.
Manfaat :
  • Belajar mengenal cahaya yang terfokus, juga meransang daya penglihatan terhadao objek yang disorot senter itu.
  • Sensasi yang diterima saat bermain merupakan ransangan untuk otaknya.

Kasih sayang orang tua merupakan kondisi yang membuat anak bahagia sehingga dia bisa mempelajari hal-hal yang baru dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Catatan : Sebaiknya permainan dilakukan di ruang yang digelapkan, ini akan memberi sensasi tersendiri bagi si kecil.

Sumber : Serial buku Nakita “Stimulasi otak untuk Kecerdasan”

Kamis, 06 Maret 2014

Belajar Membaca Gho (غَ)


Bismillah...

Rasanya sudah lama kami tidak meng-update bahan belajar Iqro' untuk si kecil.
Mungkin karena sekarang udah tidak kejar tayang lagi. Alhamdulillah sekarang abdullah sekarang sudah sampai pada Iqro' 2 dan sudah menggunakan Iqro komersil yang ada di pasaran..jadi yah..sekarang update nya juga santai..

Asalnya memang saya membuatkan bahan belajar Iqro' ini untuk memotivasi semangat belajarnya karena saya memulainya di saat dia berusia 2 tahun lebih seperti yang saya ceritakan di sini
.

Seiiring berjalannya waktu, dia sudah tidak bergantung lagi pada bahan-bahan belajar ini karena sudah mulai enjoy menggunakan iqro' yang beredar di pasaran.

Namun, agar tidak mengecewakan para pembaca "Taman Buah Hati", bahan belajar Iqro'nya berhenti di tengah jalan, insya Allah kami akan berusaha menyelesaikannya hingga huruf yang terakhir..

So...karena kemarin sudah sampai pada huruf 'a (عَ), sekarang kita lanjutkan kembali pada huruf gho (غَ).
Yang ingin mendownload, silahkan klik di sini.

Isi : 13 lembar PDF

Alhamdulillah.. hasilnya mulai terlihat


Saat saya memulai postingan ini, ada abdullah di sampingku yang lagi asyik membaca, buku yang dia sebut buku "da di du de do" .. Saya jadi sering tersenyum-senyum sendiri setiap melihat dia kelihatan sangat menikmati suku kata demi suku kata..

Teringat waktu dia berusia sekitar 2 tahun-an lebih, saat saya memutuskan untuk memulai pelajaran iqro' dan latinnya dengan membuat sendiri bahan belajarnya..
Awalnya saya masih ragu untuk memperkenalkan, namun ternyata..setelah diperkenalkan.. dia sangat mudah menangkap apa yang kuajarkan kepadanya.. hanya dengan satu dua kali pengulangan..

Sekarang..alhamdulillah..sudah berhasil menguasai tiap suku kata yang (tak berakhiran) dari a-z.
Begitu juga dengan iqro'nya, sudah sampai dipertengahan iqro' 2 ...sudah bisa membedakan warna-warna dasar, membaca angka sampai tingkat puluhan.. Jadi, sekarang udah bisa diminta tolongin liat jam, udah jam berapa? (tentunya untuk jam digital ya...)

Alhamdulillah..ternyata jerih payahku selama ini tidak sia-sia, dengan sabar membuat bahan belajarnya satu persatu walaupun sederhana, hanya karena ingin memotivasi semangat belajarnya.. Cara belajarnya pun dikemas dalam bentuk belajar dan bermain... terkadang membacanya sambil lompat-lompat..hi..hi..dasar anak-anak.
Satu lagi, tanpa ada paksaan.. bahkan malah saya yang sering diingatkan.. he..

Pernah, satu waktu.. kami udah siap-siap tidur nih.. Eh, malah si abdullah minta dicarikan "iqro'nya", mau baca iqro' sebelum tidur.. padahal abinya udah matiin lampu..Terpaksa deh kami berdua bangun lalu mencarikan iqro'nya dan alhamdulillah sempat membaca satu halaman...ck..ck..abdullah..abdullah..

Dari pengalaman ini, saya hanya bisa menarik pelajaran bahwa jangan pernah ragu untuk mengenalkan sesuatu yang mungkin kita berpikir itu "terlalu dini" untuk mereka.. berikan saja..dan kita lihat bagaimana respon mereka..karena masing-masing anak berbeda penangkapannya...

Abdullah dan aisyah contohnya, aisyah cenderung lebih santai.. saya mengikuti alurnya dan menunggu hingga dia betul-betul siap. Dan alhamdulillah..sekarang sudah terlihat keinginan belajarnya.. iqro'nya sudah ada peningkatan. udah sampai "ذَ"...

Postingan ini kami buat bukan untuk membanggakan diri, tapi mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bersama untuk para orang tua.. Seperti saya yang sangat banyak terinspirasi oleh tulisan atau saling share dengan para ibu/orang tua yang sama-sama ingin berbagi..

Mudah-mudahan..anak-anak kita nantinya bisa menjadi anak yang cerdas, sehat dan shalih..
Yang menjadi washilah bagi kita untuk masuk ke dalam syurga-Nya.. Amin..





Tulisan ini saya ikut sertakan di ajang give away "Anakku Sayang" yang diselenggarakan oleh Rumah Mauna

Fathan dan azizah, pemeran utama di blog Rumah Mauna..







Do'a Tidur



Alhamdulillah.. setelah sebelumnya kita membahas tentang do'a do'a yang berhubungan dengan makan..

kali ini kita akan membahas mengenai do'a yang berhubungan dengan tidur, entah itu do'a sebelum tidur atau bangun dari tidur. Ada juga keterangan klo kita lagi mimpi buruk loh.. Yuk disimak!!


Sebelum tidur

Sebelum tidur sebaiknya kita.......

  1. Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan : Qul Huwallaahu ahad (surat Al Ikhlas), Qul A'uudzu birabbil falaq (surat Al-Falaq), Qul A'uudzu birabbin Naas (surat An-Naas). kemudian dengan dua telapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan 3x ...H.R. Bukhari dan Muslim
  2. Membaca ayat Kursi
  3. Membaca 2 ayat terakhir surat Al-Baqarah
  4. Membaca do'a tidur, yang sebenarnya ada beberapa namun di sini kami cuma mencantumkan cukup satu saja, bacaan yang cukup singkat untuk diajarkan pada anak-anak..

    بِسْمِكَ اللّهُمَّ امُوْتُ وَ اَحْيَا
    “Dengan menyebut nama Allah, hidupku dan matiku”
 Trus..klo mimpi buruk gimana dong?? Ternyata syariat ini sudah mengatur semuanya loh..

  • Meludah ke kiri 3x (H.R Bukhari)
  • Meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan syaitan dan kejelekan mimipinya, 3x (H.R Bukhari & Muslim)
  • Tidak membicarakan mimpinya kepada orang lain (H.R Muslim)
  • Membalikkan tubuhnya (mengubah posisi tidurnya) (H.R.Muslim)
  • Berdiri melakukan shalat jika ia mau
Bangun tidur


اَلْحَمْدُ لِللّهِ الَّذِي اَحْيَاناَ بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَ اِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan"

Bagi yang ingin mendownload do'a sebelum dan bangun tidur dalam bentuk file PDF please .. klik di sini

Ket isi : 2 lembar PDF 

Rabu, 05 Maret 2014

Permainan 0-3 bulan : Peluk Aku



Anak-anak yang kerap disentuh, dibelai dan dilimpahi kasih sayang oyang proporsiona akan tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri.

Mungkin ibu sudah kerap melakukannya, karena permainan ini begitu sederhana, tidak memerlukan peralatan penunjang, cukup dengan kasih sayang orang tua yang tulus.

Lakukan permainan ini dengan penuh cinta sebab itulah kunci dari permainan ini.


Cara bermain:
  • Peluk bayi dengan hangat
  •  Dendangkan sebuah lagu,. namun saya lebih memilih untuk melantunkan ayat Al-Qur'an dengan penuh penghayatan.
  • Tatap mata bayi dan katakan begitu anda menyayanginya sambil menciumnya.
    Sentuhan orang tua adalah dasar dari komunikasi yang dapat menimbulkan bonding/kelekatan. bonding adalah perasaan kedekatan batin yang timbul dan tumbuh pada diri orang tua terhadap bayinya serta sebaliknya.

    Bentuk keterikatan semacam ini lebih menjamin perkembangan bayi menjadi manusi berkepribadian baik, tangguh, mandiri, mencintai, dan percaya pada lingkungannya.

    Selasa, 04 Maret 2014

    Flash card suku kata (awalan f)


    Lagiiiiii,,, qta belajar suku kata yah..
    Habis kejar tayang nih,, my oldest boy.. dah selesai pelajaran sebelumnya..

    Kali ini kita belajar suku kata yang berawalan f, yang ingin mendownload silahkan  klik di sini

    Senin, 03 Maret 2014

    Belajar membaca عَ ('A)


    Alhamdulillah akhirnya punya waktu juga buat nge-update blog ini.. habis sementara ini ada kesibukan baru..he..
    Kali ini kita mulai lanjutkan kembali pelajaran Iqro'nya yah..

    Dulu sampai dimana coba?  Iyya'...perasaan dulu kita sudah sampai pada membaca huruf ظَ (dzo).
    Nah, sekarang kita lanjutkan belajar membaca عَ ('a)...
    bagi yang ingin mendownload..silahkan klik di sini

    Ket isi = 13 lembar PDF

    Minggu, 02 Maret 2014

    Flash Card Suku Kata (awalan d)


    Lanjut lagi flash card suku katanya. 
    kali ini kita belajar suku kata awalan d.

    Langsung aja yah, yang ingin mendownload, please klik di sini............

    Ket : isi 31 lembar flash card dalam format PDF

    Yuk..mengenal warna (kuning)


    Sudah belajar warna merah...biru...hijau...
    Sekarang belajar apa lagi.. KUNING!!!

    Iyap.. sekarang kita mulai belajar warna kuning..
    Mudah-mudahan warna sebelumnya sudah terekam dalam memori anak kita.

    Sebaiknya..setelah menguasai flash card atau ebook ini,  tetap mencoba menguji mereka dengan warna-warna yang ada di sekeliling mereka sesuai dengan warna yang telah dipelajari.. Okay..

    Kalau begitu kalau ada yang ingin mendownload.. silahkan di sini..

    Ket : Isi = 10 halaman dalam bentuk  PDF

    Sabtu, 01 Maret 2014

    Pekan yang penuh cemas…

    16092011307
    Rabu, 7 Maret 2012

    Suasana rumah jadi begitu ramai, kakakku berkunjung ke rumah bareng anaknya. Sontak Abdullah dan Aisyah menjadi sangat senang karena ada teman bermain.

    Tapi pada saat malam tiba mendadak suhu badan Abdullah agak tinggi, rupanya dia sedikit demam. Walau terlihat dia mulai agak lemas tapi dia masih semangat saja untuk bermain hingga kakakku dan anaknya pamit pulang karena suaminya sudah datang menjemput.

    Sebelum mereka pulang sebenarnya kami (baca: saya, kakakku dan suaminya) sempat mengobrol mengenai rencana ke Sengkang (salah satu kota kabupaten di Sulawesi Selatan) untuk menghadiri pernikahan saudara sepupu yang digelar Ahad nanti. Kami sudah berencana untuk berangkat selepas subuh dan balik lagi pada sore harinya karena untuk menginap kayaknya akan susah karena suamiku harus masuk kuliah lagi keesokan harinya. Pada akhir pembicaraan diputuskan untuk menunggu kepastiannya hari Sabtu, jadi atau tidak.

    Menjelang tidur, suhu badan Abdullah terasa semakin tinggi dan ternyata bukan hanya Abdullah, Aisyah rupanya agak demam juga…

    Kamis, 8 Maret 2012

    Akhirnya rencana tinggal rencana…

    Kakakku menelpon untuk memastikan jadi tidaknya kami berangkat, “Ana, bagaimana ke Sengkang?”

    Dengan yakin kujawab, “Insya Allah saya tidak jadi pergi, anakku dua-duanya sakit semua, waktu kita’ (dialek bugis makassar untuk sebutan sopan sebagai kata ganti “kamu” pada yang lebih tua) pulang tadi malam”.

    Qadarullaah… anakku sakit secara bersamaan… butuh tenaga ekstra, pikirku…

    Apalagi terhadap Aisyah… satu hal yang memang sangat membutuhkan kesabaran pada saat dia sakit karena dia betul-betul sama sekali tidak mau makan. Bebagai bujuk rayu kami sudah kerahkan supaya dia mau makan, tapi hanya satu yang keluar dari mulutnya “tidak mau”

    Beda dengan kakakknya Abdullah, sewaktu sakit dia masih sedikit rasional, semangat makannya masih ada. Saat nafsu makannya berkurang, dia terlihat berpikir, makanan apa lagi yang dia ingin makan.

    Tentunya bisa ditebak siapa yang lebih dulu baikan?? Ya Abdullah…
    Sedangkan adiknya, masih terkulai lemas di tempat tidur, dan berkeras tidak mau makan, hanya ingin minum itupun hanya sedikit… Hufftt…tapi memang Aisyah ku ini sangat manja kalau sudah sakit seperti ini.

    Jum’at, 9 maret 2012

    Hufft…tidak ada perubahan…tidak ada semangat makan, malah yang menjadikan kami sedikit khawatir karena dia muntah dan sesekali buang air (mencret)

    Malamnya, suami berkeputusan untuk membawanya ke rumah sakit, minimal observasi umum untuk kondisinya, karena jika dibiarkan seperti ini takutnya dehidrasi.

    Karena anak-anak tidak diperbolehkan masuk oleh pihak Rumah Sakit, kami memutuskan untuk memanggil salah satu tantenya untuk menemani Abdullah di rumah.

    Tapi dasar Aisyah, mendengar saya menelpon sana sini dan mendengar kami ingin membawanya ke Rumah Sakit, dia jadi nangis, takut ke rumah sakit… takut disuntik katanya…

    Kami memang pernah bilang sama dia, “Aisyah kalau tidak mau makan, makanannya nanti dimasukkan lewat tangan” alias diiinfus….

    Eh…tiba-tiba saja dia agak baikan… senyam senyum dan tidak manja lagi…
    Sampai-sampai tantenya yang sudah tiba di rumah sebagai antisipasi kalau-kalau kami harus membawa aisyah ke rumah sakit jadi heran melihat aisyah yang terlihat masih agak sehat…aisyah…aisyah…
    Kami hanya berharap, mudah-mudahan besok sudah sembuh

    Sabtu, 9 Maret 2012

    Ternyata harapan kami tak menjadi kenyataan, aisyah kambuh lagi tidak ingin makan…
    Sempat makan tapi itupun hanya sedikiiiiiiit banget.
    Kami akhirnya berencana, bagaimana kalau kami membawanya jalan-jalan ke pantai Losari (tempat andalan..he..) siapa tahu dia lebih semangat makan bubur ayam sambil menatap air…^_^

    Saat saya membisikkan ke telinganya, “Kalau aisyah sudah agak sembuh, besok pagi kita jalan-jalan ke pantai yuk…”

    Tiba-tiba matanya berbinar, sangat senang mendengar rencana ini… Akhirnya malam ini dia ceria dan bersemangat lagi…

    Ahad, 10 Maret 2012

    Pagi-pagi kami sudah siap berangkat ke pantai…

    Sesampainya di sana, ternyata tidak sesuai dengan harapan kami. Dia memang makan, tapi kira-kira hanya dua suap kecil bubur ayam ditambah dengan seidkit kerupuk… selanjutnya malah dia hanya berbaring..dan tampak kalau dia kelihatan sangat lemas… bagaimana tidak lemas kalau tidak mau makan…
    Hhhh…betul-betul kesabaran kami diuji.
    Akhirnya kami memutuskan untuk tidak berlama-lama… Segera bergegas untuk pulang namun sebelumnya mampir dulu kerumah neneknya, singgahin bubur ayam dan empek-empek yang sengaja kami beli di pantai tadi.

    Melihat Aisyah yang lemas, saya dan suami berembuk untuk membawanya saja ke rumah sakit minimal diberi cairan infus, mudah-mudahan dengan itu dia lebih termotivasi untuk makan…
    Terlebih dahulu suami menelpon teman sejawat yang kebetulan juga sementara menempuh pendidikan di bagian spesialis Anak. Dan sipp… kita bawa Aisyah sekarang!

    Dengan mengendarai mobil yang kebetulan dipinjamkan oleh iparku akhirnya kami membawa Aisyah ke RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sesampainya di sana sudah menunggu dua teman suami yang siap melakukan observasi memeriksa kondisi umum Aisyah.

    Sebenarnya Aisyah belum masuk kategori dehidrasi berat tapi karena dia sangat amat tidak ingin makan menjadi alasan bagi kami untuk menginfusnya…

    Saat jarum infus mulai masuk ke tangannya, spontan dia menangis…namun hanya sekejap saja karena setelah itu sudah berada di gendongan abinya.

    Kami cuman bilang, “ini karena Aisyah tidak mau makan, coba kalau mau makan tangannya tidak disuntik”…

    Tidak berapa lama, dokter memberikan sebotol air mineral dan sebungkus roti sambil berkata, “Makan ya Aisyah”…
    Eh…ternyata dia mau makan bahkan habis hingga tersisa sepotong. Saya dan iparku kompak berkata, “Alhamdulillah…”
    Rupanya dia trauma disuntik lagi he…

    Akhirnya kami memutuskan untuk membawanya pulang, infusnya bisa dilanjutkan di rumah. Lagi pula ada abinya yang siap mengontrol…

    Sesampai di rumah, suasana menjadi cukup lega…sampai tiba-tiba Abdullah mual dan muntah… Subhanallaah ternyata perjuangan kami belum berakhir… hingga malam tiba Abdullah muntah hingga 11 kali…bagaimana kami tidak menjadi khawatir.

    Satu hal yang cukup melegakan kami karena setiap kali muntah Abdullah selalu meminta sedikit minum dan makan jadi dehidrasinya cukup teratasi. Badannya mulai demam… sebelum tidur tidak lupa meminumkannya paracetamol setidaknya untuk menurunkan panasnya… Mudah-mudahan besok kamu baik-baik saja Nak…

    Senin, 11 maret 2012

    Hari ini Abdullah mulai baikan dan tidak muntah lagi… Syukur ke hadiratMu ya Rabb… Mungkin karena semangat sembuhnya yang begitu besar ditambah lagi keinginan untuk makan dan minum yang masih ada walau tak seperti biasanya sehingga daya tahan tubuhnya berangsur-angsur membaik…

    Alhamdulillah, akhirnya kami sudah cukup lega. Aisyah yang selera makannya sudah mulai terlihat kembali dan Abdullah yang sudah mulai membaik…
    Abinya sudah bisa beraktifitas seperti biasa karena pekan sebelumnya sibuk bolak-balik mengurus si kecil… 

    #######

    Fiuhhh…betul-betul pekan yang cukup melelahkan dan penuh dengan rasa cemas. Perasaan serupa yang mungkin dirasakan semua orang tua saat berada dalam kondisi seperti ini.

    Satu hal yang selalu kami yakini bahwa Allah tidak akan menimpakan suatu ujian/musibah di luar dari kemampuannya.
    Memang… Abdullah dan Aisyah bisa dikatakan sakit dalam waktu yang hampir bersamaan namun dalam perjalanannya ternyata Abdullah lebih dulu membaik sehingga kami bisa fokus mengurus Aisyah. Begitu pula sebaliknya, Abdullah mendadak mual dan muntah TEPAT pada saat Aisyah dalam kondisi yang berangsur membaik sehingga kami lebih fokus mengurus Abdullah…



    Syukur ke hadirat-Mu Yaa Rabb …

    Yuk.. Melatih putra-putri kita berdo'a dan berdzikir....!!

    Berdo’a dan berdzikir kepada Allah merupakan kesibukan yang terbaik, dan cara paling utama bagi seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah.

    Berdo’a dan berdzikir adalah kunci segala kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba di dunia dan di akhirat, pencegah segala bentuk keburukan, mendatangkan manfaat dan menolak segala bahaya.

    Imam Ibnu Qayyim berkata : “Jika Allah akan memberi kunci kepada seorang hamba, berarti Allah akan membukakan (pintu kebaikan) kepadanya dan jika seseorang disesatkan oleh Allah, berarti ia akan tetap berada di muka pintu tersebut.”


    Bila seseorang tidak dibukakan hatinya untuk berdo’a dan berdzikir, maka hatinya akan selalu bimbang, perasaannya gundah gulana, pikirannya kalut, selalu gelisah, hasrat dan keinginannnya menjadi lemah.

    Namun bila seotang hamba selalu berdo’a dan berdzikir, selalu memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai keburukan, niscaya hatinya menjadi tenang karena ingat kepada Allah.
    Allah berfirman :

    آَلا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَـئِنَّ القُلُوبْ
    “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Q.S. Ar-Ra’d :28)

    Seorang hamba yang selalu menekuni do’a dan dzikir setiap hari dan setiap waktu, termasuk didalamnya membaca Al- Qur’an setiap hari, karena Al-Qur’an adalah sebaik-baik dzikir. dan senantiasa berdo’a dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah saja., menjauhkan sifat lalai, maka Allah akan menghidupkan hatinya dan memberikan cahaya hatinya.

    Maka dari itu mengingat keutamaan do’a dan dzikir yang begitu besar, sudah sepantasnyalah kita membiasakan diri dan anak-anak kita untuk senantiasa berdzikir dan berdo’a kepada Allah.

    Sedari dini, kita mulai memperdengarkan kepada anak-anak kita do’a dan dzikir serta ayat-ayat Al-Qur’an..

    Sehingga mungkin awalnya mereka hanya terbiasa, akhirnya sedikit demi sedikit bisa menghapalkannya..

    Tapi bagaimana caranya ya..sedangkan para orang tua masih banyak yang belum menghapalkan berbagai macam do’a yang dicontohkan oleh Rasulullah, kenapa harus contoh dari Rasulullah??!!

    Karena do’a adalah ibadah..dan ibadah tidak akan diterima kecuali dengan syarat ikhlas dan ittiba’ (sesuai sengan contoh yang dicontohkan Rasulullah shalllallaahu ‘alaihi wasallam.

    Itulah yang memotivasi kami untuk ke depannya mencoba membuat postingan tentang do’a dan dzikir sehari-hari sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadits yang shahih.. Sebagai sarana bagi kita untuk sama-sama lebih dekat kepada Allah subhaanahu wa ta’aala.

    Flash Card Suku Kata (awalan c)

    Alhamdulillah..sampai saat ini masih semangat untuk membuat postingan..

    Sekarang kita mulai kembali melanjutkan flash card belajar suku kata yang sudah beberapa waktu yang lalu belum berlanjut.. masih terhenti pada flash card awalan b.

    Nah, kalau sudah dikuasai, sekarang kita beralih ke suku kata awalan c. Flash card kali ini berisi 30 lembar kombinasi suku kata awalan c ditambah suku kata dari pelajaran sebelumnya..

    Bagi yang ingin mendownload silahkan klik di sini

    Selamat belajar ya..dan tetap fun..!