Minggu, 09 Februari 2014

Abdullah masuk Play Group, alhamdulillah…keinginannya terwujud!


“Yaa Allaah, berikan rezki Abdullah mau sekolah..”, do’a Abdullah yang sering diulang-ulang karena keinginannya yang besar buat bersekolah.

Abdullah memang sedari dulu sudah ingin bersekolah, namun karena beberapa kendala kami belum bisa mewujudkan keinginannya. Saat itu , kami hanya bisa menjanjikan kepadanya, “insya Allah kalau Abdullah 4 tahun, Abdullah bisa sekolah”. Karena saat itu kami yakin pada usia segitu, kendala yang ada sudah bisa teratasi.

Waktu berlalu, tak terasa Abdullah sudah berusia 4 tahun, WARNING! untuk mulai mengusahakan sekolah pertama untuknya, Play group (Kelompok bermain)!, menunaikan janji kami kepadanya. Walaupun yang bersangkutan belum sadar kalau dia sudah berusia 4 tahun.. ^_^ tapi kami yang harus sadar diri lah…

Nah..sebagai persiapan, ada beberapa langkah yang kami tempuh :

1. Memilih play group

Tentunya ini langkah pertama yang dilakukan, dalam hal ini kami memang harus selektif memilihkan play group karena kami tidak bisa pungkiri, nilai-nilai yang ditanamkan di play group nya nantinya akan menjadi pendamping kami dalam mendidik putra putri kami, terutama di usianya yang sangat dini. Apa yang ditanamkan saat ini akan menjadi pondasi bagi mereka ke depannya.  Setelah mensurvei sana sini, akhirnya pilihan kami jatuh pada dua play group yang kami percaya kualitas keagamaannya.  Minimal selaras dengan pendidikan kami di rumah…
Walau jarak play group dari rumah tempat tinggal kami cukup jauh, tapi tidak menyurutkan niat. Insya Allah ada jalannya :)

2. Survei biaya

Nah, ini tidak kalah pentingnya. Walaupun keinginan yang besar untuk memasukkannya di play group pilihan, tapi ternyata biaya yang jarus dikeluarkan tidak sesuai dengan budget yang ada tentu sama saja. Biaya masuk, biaya bulanan dan transportasi, minimal yang harus diperhitungkan, tapi Alhamdulillah kendala ini bisa teratasi..

3. Mempersiapkan perlengkapan sekolah

Mempersiapkan perlengkapan sekolah untuk play group tentunya tidak seribet persiapan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, cukup tas, sepatu, peralatan bekal makanan dan minuman. Untuk seragam dan perlengkapan tulis menulisnya sudah tidak menjadi pikiran karena pihak play groupnya sudah menyediakan.

4. Survey Lokasi

Point ini mungkin lebih dititik beratkan pada kondisi belajarnya. Karena ada dua pilihan play group, kami sengaja mengikut sertakan Abdullah untuk melihat langsung kondisi belajarnya sebab dia yang akan menjalaninya.

Kami bahkan mengajaknya duduk beberapa menit di ruang berlajar melihat “calon” teman-temannya bermain dan belajar.

Biarkan dia yang memilih, yang mana yang dia senangi di antara keudanya. Dan seandainya dia mengatakan tidak menyukai keduanya, kami tidak akan memaksa…^_^ mengingat umurnya juga baru berusia 4 tahun..
Selepas dari lokasi pertama, kami bertanya kepadanya, “Abdullah mau sekolah di sini?”…dia memang tidak berkata “Iya” tapi menjawabnya dengan anggukan. Alhamdulillah, kabar baik ^_^

Tapi kami tetap membawanya juga untuk mensurvei lokasi kedua. Selepas dari sana, kami bertanya lagi, “Mau sekolah di mana Abdullah, di sini (yang kedua) atau di sana (yang pertama)”. Dia spontan menjawab, “Yang ke satu”.

Alhamdulillah, kami tidak perlu repot memilih keduanya karena yang bersangkutan sudah menentukan pilihan.

5. Mendaftar di Play Group pilihan

Setelah point-point sebelumnya terlewati, akhirnya sudah bisa mendaftarkan dan mengambil baju seragam untuk dipakai Abdullah di hari pertama play group nantinya.

Alhamdulillah, Abdullah siap memulai play Group!

******************************

Sebelum memutuskan untuk memasukkan Abdullah ber-play group, sebenarnya banyak yang mengomentari keputusan kami, di antaranya, “Kenapa cepat sekali bersekolah?”, “Jauhnya play groupnya, padahal ada yang dekat rumah” atau “Nda perlu Abdullah sekolah, belajar saja di rumah”…dan seterus..dan seterusnya…

Setiap orang tua memang harus meluruskan tujuannya, termasuk dalam memilihkan pendidikan untuk anak-anaknya.
Termasuk dalam hal ini, mengapa kami memutuskan untuk memilih memasukkan Abdullah ke play group…

Terus terang saja, insya Allah dengan sedikit kemampuan yang saya miliki, saya sanggup untuk mengajari putraku membaca, berhitung, membaca Al-Qur'an, atau memberikan bekal hapalan. Jadi apa gunanya sekolah??

Saya hanya berpikir sederhana, saya tidak ingin Abdullah hanya cerdas dalam hal Intelligence Quotient (IQ)-nya tapi juga Emotional Quotient (EQ) serta Sipiritual Quotient (SQ)nya.

Selama ini memang Abdullah lebih banyak di rumah, di mana adiknya sekaligus teman bermainnya, sesekali temannya yang datang ke rumah untuk bermain atau sesekali bermain di luar rumah… tidak seperti anak-anak di sekitar rumah yang mungkin lebih banyak bermain di luar rumah. Alasan kami sederhana, kami hanya ingin mereka mencintai dan merasa nyaman berada di rumah ditambah lagi karena saya di rumah bersama anak-anak tanpa didampingi asisten merasa tidak sanggup kalau harus mengawasi mereka ketika terlalu sering bermain di luar rumah.

Dengan mendaftarkannya di play group, saya hanya ingin memuaskan “dunia bermain”nya, belajar bersosialisasi, membiarkannya bergaul dengan lebih banyak teman sebayanya, belajar mengendalikan emosi kala berinteraksi dengan orang lain, dan yang paling penting, dia belajar untuk mandiri, tidak melulu bergantung pada kami orang tuanya, terutama saya umminya…yang terkadang memang kelihatan banget manjanya walaupun kami sudah berusaha mendidiknya agar tak terlalu manja.

Memasukkannya ke play group bukan berarti kami akan lepas tangan begitu saja, pendidikan di rumah insya Allah tetap dijalankan…karena kami selalu berusaha untuk menjadi guru terbaik untuk anak-anak kami dan menjadikan rumah sebagai wadah pendidikan untuk mereka.

saya hanya ingin memuaskan “dunia bermain”nya, membiarkannya bergaul dengan lebih banyak teman sebayanya, belajar mengendalikan emosi kala berinteraksi dengan orang lain, dan yang paling penting, dia belajar untuk mandiri, tidak melulu bergantung pada kami orang tuanya, terutama saya umminya…

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...