Jumat, 28 Februari 2014

Mengapa anak berbohong?

berbohong
Berbohong adalah berbicara yang tidak sebenarnya dan dilakukan dengan sengaja, bertujuan untuk memperdayakan orang lain.
Seorang ibu rumah tangga, mempunyai anak yang bru berusia 8 tahun dan sedang duduk di kelas 2 SD. Si ibu merasa sering putus asa mengasuh putranya ini, katakanlah bernama Andi, karena sering berbohong kepada ibunya. Andi seringkali mengatakan yang tidak sebenarnya kepada ibunya.

Andi mengatakan ke timur, tapi kenyataanya dalam tindakannya dia berbuat ke barat. Sebagai akibat dari perbuatannya ini, dia sering mendapat cubitan atau tamparan dari ibunya. Namun, ternyata hal itu tidak membuatnya jera, bahkan intensitas kebohongannya semakin hari grafiknya semakin meningkat.

Pada suatu hari, sepulang dari pasar, ibu Andi menaruh belanjaannya di meja termasuk kue-kue yang disediakan untuk ayahanya..Andi sempat melihatnya.

Setelah melihat ke kiri dan ke kanan serta menngok ke belakang, tidak ada yg lalu lalang, segera diambilnya kue itu dan dilahap. Tidak terpikirkan olehnya untuk siapa sebenarnya kue-kue itu.
Setelah kue tersebut dilahap, ibu Andi datang dan dilihatnya bahwa ada beberapa kue yang hilang. Dia berpaling pada anaknya, bekas kue di bibrnya masih berbekas. Sebagaimana maling yang tertangkap basah, Andi menundukkan kepalanya.

“Andi! Siapa yang mengambil kue-kue dari atas meja?

“Tidak tahum bu, “ Jawab Andi singkat

“Berani kamu berbohong lagi pada ibu ya!”

“Sungguh-sungguh Andi tidak tahu bu.”

“Di rumah ini tidak ada orang lain selain kamu, adik dan ayahmu kan pergi bersama-sama ke kampung melihat nenekmu, siapa lagi kalau bukan kamu yang melahapnya.”

Andi tidak dapat menjawab lagi segala bentuk omelan ibunya, kepalanya semakin memnunduk. Dengan situasi yang demikian, ibunya merasa jengkel, dan selanjutnya mencubit paha Andi. Dasar Andi memiliki otak encer, dia langsung menangis meraung-raung. Sebab berdasarkan pengalamannya dengan menangis meraung-raung, ibunya akan segera menyelesaikan cubitannya. Dan seperti biasa, si ibu sebelum mengakhiri cubitannya akan berkata, “Awas kalau berani sekali lagi berbohong.

Berdasarkan ilustrasi di atas, setiap kebohongan yang dilakukan oleh anak sangat menjengkelkan. Apalagi bukti kebohongannya terlihat jelas.

Mengapa anak berbohong? Mungkin saja anak itu berbohong disebabkan karena orang tua seringkali mencegah si anak untuk menceritakan kejadian atau masalah yang benar. Misalnya Fitri, secara terus terang dia mengatakan bahwa dia memmbenci adiknya, dengan mendengar ucapan ini Fitri langsung saja mendapat cubitan di pahanya. Pada kesempatan Fitri marah lagi dengan adiknya, ibunya datang, hati Fitri masih marah, namun di hadapan ibunya Fitri toh berkata bahwa dia sayang adiknya.
Mendengar ucapan anaknya, si ibu langsung merangkul Fitri dengan mencium dan mengelusnya.

Dari contoh ini disimpulkan, bahwa berbicara benar membuat seoranga anak kesakitan, sedangkan berbicara bohong mendatangkan sesuatu yang menyenangkan. Pengalaman mengajarkan kepada seorang anak bahwa ibu mencinti anaknya yang berbohong.. Hal yang semacam inilah yang sering menyebabkan para ibu mengeluh karena anaknya sering berbohong.

Para ibu sering menyalahkan anakanya yang selalu berbicara bohong.
Dia tidak sadar bahwa anak-anakberbicara bohong tersebut karena didikannya sendiri.

Berbohong meliputi 3 faktor:
  • berbicara yang tidak sebenarnya,
  • dilakukan dengan sengaja,
  • bertujuan memperdayakan orang lain.
Bila orang tua menghendaki anaknya jujur, maka orang tua harus bersedia mengajarkan kebenaran yang manis ataupu pahit, yang baik maupun yang buruk yang diungkapkan oleh anaknya.

Janganlah membuat anak-anak takut untuk mengungkapkan isi hatinya, entah itu isi hati itu baik, tak baik, ataupun netral.

Anak memperhatikan reaksi orang tua terhadap pengungkapan perasaan-perasaannya. Dengan reaksi-reaksi orang tua itulah yang mengajarkan pada si anak, apakah dia sebaiknya bersikap jujur atau sebaliknya.

Berbicara yang tidak sebenarnya juga adalah hasil belajar anak terhadap lingkungannya. Orangtua ataupun masyarakat adalah tempat anak belajar berbohong.

Jika orang tua  pada suatu saat menghukum seorang anak karena anaknya mengatakan yang sebenarnya atau kebenarannya, maka ia akan terdorong untuk berbohong sebagi tindakan pembelaan diri.

Pada dasarnya, manusia mempunyai kebutuhan untuk disayangi oleh sesamanya. Demikian pula anak-anak, kasih sayang dan perhatian orang lain khususnya orangtua sangat diharapkan.

Berbagai bentuk usaha anak untuk memperoleh perhatian mereka. Bentuk yang dipilihnya pun tergantung dari sikap orang tua terhadap tingkah lakunya.

Di dalam keluarga yang terlalu sibuk,sehingga tidak ada  waktu untuk memperhatikan anak-anaknya, ada kecenderungan untuk anak berbuat sesuatu untuk menarik perhatian orang tuanya, meskipun dalam bentuk hukuman. Jadi di sini anak menganggap, hukuman yang diberikan orang tuanya merupakan bentuk perhatian orang tua terhadapnya…

Beberapa macam latar belakang yang menyebabkan anak berbohong adalah merupakan bekal sementara bagi orang tua yang memiliki telinga yang tajam, bahwa kebohongan anak sebenarnya mengungkapkan hal-hal yang hendak disembunyikan si anak, oleh karena itu perlulah kirana bersikap lebih bijaksana terhadap berbagai kebohongan si anak.

Orang tua harus mendalami maknanya, tidak serta merta membantah kebohongan dengan memberikan hukuman. Dari berbagai kebohongan, orang tua akan memperoleh manfaat dan pengetahuan yang memadai mengenai tingkah laku anak-anaknya. Orang tua kemudian dapat menggunakan pengetahuan itu untuk membimbing dan membantu anak-anaknya..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...