Kamis, 27 Februari 2014

Otak Emosi vs Otak Rasional, Menang Siapa??

Otak emosional seseorang, atau yang disebut amigdala adalah bagian kecil otak yang letaknya  tersembunyi di sela-sela sistem limbic. Bagian inilah yang bertugas memberikan respon secara emosional. Ketika melihat darah mengucur dari kepala, otak ini mengeluarkan respon ngeri, takut, kasihan atau keinginan untuk segera menolong.

Sementara otak rasional diperankan oleh bagian otak  yang disebut neokorteks. Bagian ini merupakan bagian luar yang menyelubungi  otak. Fungsinya adalah memberikan respon berupa tanggapan yang diperoleh dari proses penggabungan berbagai data dan fakta yang sudah tersimpan dalam otak tersebut sebelumnya. Otak inilah yang mampu menekan respon emosi yang sempat muncul, jika ternyata tersebut negatif dan merugikan.

Masalahnya, dalam beberapa situasi yang tergolong ‘darurat’, amigdala akan terpicu berbagai refleks,sehingga keputusan yang diambilnya pun spontan. Seperti ketika tangan anda menyentuh panci di atas kkompor, spontan amigdala terkejut dan menyuruh Anda menarik tangan menjauh. Juga ketika Anda melihat isi perut seseorang keluar akibat kecelakaan yang dialaminya, spontan amigdala  merespon dan mengeluarkan emosi ketakutan, disertai rasa iba yang amat sangat, yang membuat bulu kuduk Anda berdiri dan secara refleks Anda pun memalingkan muka karenanya.

Baru setelah otak rasioanal bekerja, walau lebih lambat, Anda akan memeberikan respon yang lebih bijaksana. Tidak akan berteriak-teriak ttanpa henti hanya karena tangan terluka gara-gara menyentuh panci panas, tetapi segera merendam tangan dengan air dingin yyang mengalir dari kran, baru kemudian mencari salep untuk luka bakar di kotak obat.

Atau anda kemudian bisa begitu bijaksana, menekan segala kengeriasn dan ketakutan, memeberikan diri, walau sambil gemetar dan menahan nafas, menolong mengusung korban kecelakaan yang isi perutnya terburai tadi, menuju ke mobil ambulance yang terparkir di tepi jalan.

Dalam kondisi-kondisi darurat seperti ini, peran amigdala menjadi sangat penting. Apa jadinya jika pendidikan emosi yang diterimanya buruk, sementara respon yang diterimanya begitu cepat, atau mengalahkan respon otak rasional? Mungkin, anak sudah terlebih dahulu nyontek sebelum pikiran sehat sempat datang. Atau anda terlebih dahulu pingsan karena tak kuat menahan kengerian, melihat korban kecelakaan yang terbuai isi perutnya!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...