Senin, 10 Februari 2014

Mempelajari Si Kecil

Watak atau karakter setiap orang berbeda-beda. Watak adalah “siapa kita”. Watak pada beberapa anak sudah terlihat jelas sejak lahir, sedangkan yang lain baru akan terlihat nanti. Satu anak terlihat mungkin sangat pemalu, sedangkan yang lainnya bersifat terbuka. Satu senang olahraga dan yang lainnya kutu buku.

Lingkungan rumah dan dengan siapa anaka menghabiskan waktu bersama akan memeberi pengaruh terhadap watak anak, tapi sebagian besar merupakan bawaan anak.

Sifat dan watak kita tidak selalu harus sama dengan si kecil. Jika anda orang yang aktif, mungkin agak kesulita memahami anak yang bersifat pemalu dan pendiam begitupun sebaliknya.
Watak anak dapat terlihat dalam sejumlah cara seperti tingkat aktifitas, reaksi terhadap situasi baru, seberapa cepat ia beradaptasi, seberapa mudah ia ditebak, reaksi yang ia tunjukkan terhadap berbagai peristiwa, perhatiannya mudah teralih atau fokus dengan baik, seberapa lama ia dapat menaruh perhatian dan perasaannya secara umum.

Coba lakukan hal ini: Jika anda normal, maka ambillah pensil dengan tangan kiri. Atau jika anda kidal, ambil dengan tangan kanan. Sekarang coba tulis nama dan alamat anda. Bagaimana rasanya? Sulit, tidak enak, lambat, tidak alami, tidak sebagus yang biasa anda lakukan? Sekarang bayangkan hidup yang seperti itu. Memaksa anak menjadi seseorang yang bukan dirinya sama sulitnya dengan melakukan latihan menulis ini bagi anda.. Barangkali saja, melalui latihan, lambat laun ia dapat bertindak dalam suatu cara tertentu dan pasti ini tak akan terasa alami atau mudah baginya.
Kuncinya adalah mengenali dan mengarahkan watak anak anda ke arah positif.

Cara untuk memahami watak anak anda:
  • Pahami bahwa watak anda bukan suatu pilihan, melainkan kondisi perasaan yang secara alami terhadap berbagai hal.
  • Coba untuk tidak melabel watak anak, terutama saat ia dapat mendengar anda. Seorang anak yang tumbuh dengan anggapan bahwa ia pemalu atau tidak handal dalam sesuatu akan cenderung menjalani hidup dengan anggapan seperti itu.
  • Jangan terlalu pasti dengan anggapan anda bahwa anak laki-laki harus selalu bersikap kasar dan senang berguling-guling, sedangkan semua anak perempuan harus senang dengan boneka. Sesuaikan anggapan anda itu dengan watak si kecil. Biarkan ia memimpin anda dalam menemukan bakat dan pilihan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...