Kamis, 27 Februari 2014

Kenalkan Allah Kepada Mereka

Kita mungkin sama-sama mengingat bahkan menghapalkan semenjak kita kecil mengenai rukun iman. Iman kepada Allah, iman kepada malaikat-Nya, iman kepada kitab-Nya, iman kepada rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman kepada takdir baik dan buruk.

Namun sungguh sangat disayangkan.. sebagian besar kita “mungkin” hanya menganggap itu hanya bagian dari berbagai macam pelajaran yang diajarkan kepada kita. Kita menghapalnya hanya karena mengejar yang namanya “nilai”..sedangkan keinginan untuk memahami maknanya apalagi mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari kurang terperhatikan.

Padahal, satu hal yang mesti kita sadari bahwa keenam rukun iman tersebut merupakan pondasi yang sangat berharga untuk menjalani hidup, menempuh ujian selama di dunia. Yang jikalau hal ini sudah ditanamkan semenjak dini kepada anak-anak merupakan modal utama untuk menjalani kehidupan mereka kelak di masa yang akan datang.

Pondasi pertama tentu saja Iman kepada Allah.. ajarkan kepada mereka apa itu iman kepada Allah. Kenalkan kepada mereka dengan Rabb mereka. Terangkan kepada mereka surat ini, surat yang barangkali sudah kita hapalkan diluar kepala yakni Surat Al-Ikhlas.

“Katakanlah, “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan dan tiada seorangpun yang setara dengan Dia” (Q.S. Al-Ikhlas : 1-4)

Selanjutnya, Kenalkan kalimat tauhid kepada anak semenjak dini. Ketika anak mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ia mulai mendengar setiap kata dan menyaksikan gerakan.

Biasanya, tanpa diperintah ia akan segera meniruka ucapan yang ia dengar ataupun gerakan yang ia saksikan. Maka ajarkanlah “Laa Ilaaha Illallaah” sebagai kalimat yang pertama kali bisa ia ucapkan secara fasih, sehingga kalimat itu menjadi yang pertama-tama mereka ucapkan.

Rasulullah bersabda : “Perbanyaklah membaca syahadat Laa Ilaah Illallaah sebelum kalian terhalang darinya” 

Karena tauhid merupakan dasar dalam ibadah, maka ajarkanlah kepada mereka semenjak dini tentang keesaan Allah, rububiyahNya, uluhiyahNya, serta asma dan sifatNya sehingga kelak ia dapat beribadah kepada Allah sesuai yang Dia kehendaki.

Hendaknya kita mengajarkan tauhid sesuai kadar pemahaman akalnya. Bisa dengan memberikan kisah-kisah, permisalan, serta mengajak anak untuk memikirkan dan memperhatikan tentang ciptaan Allah yang menunjukkan keesaan-Nya.

Dengan demikian sedikit demi sedikit akan tertanam dalam dirinya keimanan kepada Allah dengan dalil dan bukti.

Dalam menjalani hari-hari, setiap anak tentu akan menghadapi persoalan yang berbeda-beda. Baik di rumah, di sekolah ataupun di tengah lingkungannya. Setiap anak akan menghadapi persoalan dengan caranya masing-masing. Maka latihlah anak untuk menghadapi masalahnya secra benar.

Yaitu dengan menanamkan kecintaan yang mendalam kepada Allah, selalu mengaharapkan pertolongan-Nya, menanamkan rasa selalu diawasi oleh Allah, serta menanamkan keimanan kepada qadha dan qadarNya.

Dengan demikian diharapkan anak akan bisa menghadapi segala masalah di masa kanak-kanaknya dan disaat mereka telah dewasa nantinya.

Demikianlah yang dilakukan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang sangat indah. Ibnu Abbas menceritakan, “Pada suatu hari aku membonceng di belakang Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam . Lalu beliau bersabda :

 “Wahai bocah, sesungguhnya aku akan  mengajarkan kepadamu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila engkau menginginkan sesuatu maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau memohon pertolongan maka mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh manusia berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan memberi manfaat kepada-Mu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untuk-Mu. Dan seandainya mereka bersatu untuk menimpakan mudharat kepadamu, niscaya mereka tidak akan menimpakan mudharat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (H.R. tirmidzi)

Dalam riwayat yang lain disebutkan, “Jagalah Allah, niscaya engkau dapati Dia di hadapanmu. Ingatlah Allah di kala lapang, niscaya Dia akan mengingatmu di kala sempit. Ketahuilah bahwa segala sesuatu yang ditakdirkan tidak menimpamu niscaya tidak akan menimpamu. Dan sesuatu yang ditakdirkan menimpamu niscaya tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu beserta kesabaran, kelapangan itu menyertai kesempitan dan bersama kesulitan itu selalu ada kemudahan, “ (H.R Ahmad)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam  mengajarkan ini kepada Ibnu Abbas yang ketika itu masih kecil. Dan pengajaran sepeti ini memiliki pengaruh yang sangat dahsyat.

Apabila seorang anak telah menghapal hadits ini dan memahaminya dengan baik, niscaya ia tidak akan menemukan sandungan dalam menjalani seluruh kehidupannya.

Pengajaran dalam hadits ini akan mendorong anak untuk mengatasi segala persoalan yang dihadapinya dengan cara memohon pertolongan kepada Allah, merasa selalu diawasi olehNya, serta mengimani qadha’ dan qadar Allah.

Dahulu, anak-anak para sahabat menerima bimbingan ini langsung dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Mereka memohon pertolongan kepada Allah ketika mendapat bencana dan mereka berkeyakinan bahwa tidak ada daya dan upaya serta kekuatan kecuali atasa pertolongan Allah.

Mereka percaya bahwa kelapangan itu selalu menyertai kesempitan dan kemudahan selalu menyertai kesulitan.

Semoga bermanfaat!


Sumber : "Mendidik generasi rabbani", Ummu Ihsan Choiriyah dan Abu Ihsan Al-Atsary



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...