Rabu, 12 Februari 2014

Bayiku kok nggak mau menyusu?

asi
Dulu..ada seorang ibu yang menceritakan kepada saya kalau anaknya tidak mau menyusu semenjak anaknya lahir, dalam hati saya berkata koq ada ya.. bayi yang nggak mau menyusu dengan ibunya karena sepanjang yang saya tahu dan sepanjang pengalaman saya malah kedua anakku malah sangat menyukai ASI-nya…

Namun, sekarang saya semakin yakin karena ini terjadi pada adik saya sendiri, Alhamdulillah baru-baru ini habis melahirkan bayi perempuan.. dan kejadiannya sama.. dia nggak suka menyusu dengan ibunya.. setiap menyusu pasti diawali dengan tangisan si kecil. Akhirnya sekarang si kecil malah lebih “nyaman” dengan susu botolnya.

Saya tergerak untuk mencari tahu, ada apa sih? apa yang menyebabkan seorang bayi menolak untuk menyusu dengan ibunya sementara begitu banyak bayi yang begitu “mengidolakan” susu ibunya bahkan sangat susah meyapih “ASI”, begitu banyak cerita ibu-ibu menyusui yang tidak “tega” untuk menyapih sang bayi.. Dan yang saya ketahui, fitrahnya si bayi akan suka dengan susu dan menyusu dengan ibunya..

Untuk kasus adik saya, sebenarnya hal ini bukan terletak pada “rasa” ASI-nya karena pada saat ASI-nya diperah ke dalam botol susu, sang bayi tetap suka. Jadi, letaknya pada payudara ibunya. Sang bayi lebih menyukai “dot”nya dibandingkan payudara ibunya.

Ada sebuah buku yang yang berhubungan dengan hal ini yakni “The Ultimate Breastfeeding Book of Answers” edisi terjemahannya dan ada beberapa kesimpulan yang bisa saya tarik didalamnya. Ketidakinginan si bayi menyusui pada saat baru dilahirkan kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Bayi tidak diletakkan pada payudara ibunya lebih cepat
Inisiasi dini, hal yang penting dilakukan pada awal-awal setelah melahirkan, membiarkan si kecil mencari sendiri payudara dan menempelkan mulut setelah dilahirkan akan menjadi awal pengenalan si kecil dengan payudara ibunya. Bayi yang diambil beberapa jam setelah melahirkan “mungkin” akan menyebabkan ia menolak payudara, walaupun mungkin begitu banyak ibu yang tidak melakukan inisiasi dini ternyata bayinya tetap ingin menyusui, tapi tetap harus diperhatikan karena ternyata satu dari sekian banyak yang ingin menyusu ternyata ada yang menolak untuk menyusu, jika ternyata ini yang menjadi penyebabnya tentu akan membuat kita sangat menyesal karena tidak melakukannya. Mungkin pada masa-masa awal setelah melahirkan, produksi susu ibunya masih sangat sedikit, minimal si kecil dapat mencicipi “kolustrum” yang ternyata sangat bermanfaat bagi si kecil. Setidaknya mencoba inisiasi dini lebih baik daripada tidak sama sekali.

2. Pemisahan bayi dari ibunya
Bayi belajar minum ASI dalam proses menyusui. Oleh karenanya, mereka harus diberi kesempatan pada setiap kesempatan yang ada untuk minum ASI pada payudara dalam beberapa hari pertama karena hal ini juga akan merangsang produksi ASInya.

Beberapa rumah sakit mungkin masih ada yang menerapkan seperti ini, dan dulunya masih banyak yang seperti ini. Ibuku juga biasa bercerita, dulunya ibu dan bayi dipisahkan pada saat-saat awal setelah melahirkan. Kebanyakan alasan mengapa bayi dan ibunya dipisahkan agar ibu dapat beristirahat dan kembali sehat setelah melahirkan. Namun ternyata justru sebagian besar ibu lebih nyaman jika ia bersama bayinya. Sebagian besar ibu juga telah menunggu-nunggu bayinya selama berbulan-bulan, apalagi kalau anak pertama ^^.

3. Penggunaan puting tiruan lebih awal
Sebaiknya hanya dalam keadaan genting puting tiruan diberikan, jika makanan tambahan betul-betul dibutuhkan misalnya pada bayi berat lahir rendah (BBLR). Sayangnya, banyak bayi yang deberi botol susu formula atau air glukosa pada hari-hari pertama lahir yang “bisa jadi” hal inilah yang menjadi awal bayi menolak payudara.

Pemberian botol susu sejak dini bisa saja menyebabkan sang bayi akan lebih suka kepada botol susunya dibandingkan payudara ibunya karen mungkin berpikir “inilah” yang memberinya susu terakhir kalinya. Ditambah lagi pada saat menyusui  terjadi situasi yang buruk, akhirnya bayi diberi botol lagi, tidak lama dia akan semakin yakin bahwa air susu keluar dari puting tiruan bukan dari payudara.

Mungkin itu sebabnya, sebagian praktisi kesehatan menganjurkan untuk memberi hal diluar ASI bukan dengan susu botol tapi dengan menyendokinya. Dan ternyata, menurut informasi yang saya baca, masih lebih baik memberinya glukosa (lebih baik lagi air madu) ketimbang memberinya dengan susu formula. Karena hal inilah yang ditakutkan, bayi lebih menyukai dot pada botol susunya dibandingkan payudara ibunya. Dan lebih menyukai susu formula dibandingkan susu ibunya.

4. Masalah puting pada payudara
Hal ini juga sering menjadi sebab ketidakinginan sang bayi dalam menyusu, puting rata atau masuk ke dalam, oleh karena itu untuk mencegahnya sebaiknya sebelum melahirkan hal ini patut diperhatikan yakni salah satunya dengan menarik-nariknya atau dengan bantuan suami (bukan bermaksud pornografi ya..^ ^). Saat ini ternyata sudah ada alat yang bisa digunakan untuk mengeluarkan puting yakni “ekstraktor” puting. Jadi, ini sudah tidak menjadi masalah pada saat proses menyusui.

Mungkin hal di atas bisa menjadi penyebab, bayi yang baru dilahirkan menolak payudara.. meskipun mungkin masih banyak hal-hal lain yang mungkin lebih bersifat medis.

Oleh karena itu, sebenarnya diperlukan kerjasama yang baik antara calon ibu, praktisi medis dan lingkungan keluarga agar si ibu dapat berhasil menyusui sang bayi. Karena ASI merupakan anugerah yang sangat besar yang diberikan oleh Allah subhaanahu wa ta’aala yang tak akan bisa tergantikan oleh apapun..dan tentunya sangat bisa dirasakan oleh ibu-ibu yang berhasil menyusui..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...