Minggu, 08 Desember 2013

Pertumbuhan Kepribadian Anak

Kepribadian anak tumbuh dengan cara yang sangat mirip dengan perkembangan tubuh. Keterampilan baru terbentuk setelah ia berhasil mempraktikkan keahlian yang sudah ia kuasai dengan baik. Dasar penting pertama dalam kepribadian yang sehat adalah belajar mengenai kepercayaan.

Awal proses belajar ini dianggap terjadi dalam tahun pertama usia anak. Rasa percaya tentu saja dapat bertambah atau malah berkurang selama masa itu, namun pondasinya berkembang selama 12 bulan pertama.

Untuk membangun sebuah rasa percaya diri yang sehat, anak memerlukan perhatian penuh kasih dan konsisten dari orang yang mengasuh. Orang ini tidak harus orang tuanya, tapi bisa siapa saja.. Yang terbaik bagi si kecil adalah jika orang-orang selalu memberi perhatian kepadanya.

Anak belajar rasa percaya melalui capat terpenuhinya kebutuhan dasar (seperti makanan dan rasa nyaman) yang diberikan dengan penuh perhatian. Jika reaksi Anda selalu tenang dan penuh perhatian saat merespon tangisan lapar dan selalu menyediakan makanan yang cukup, si kecil akan belajar mempercayai Anda.

Jika anda terus menerus berbicara pada si kecil dengan suara keras, tidak memiliki rutinitas yang bisa ditebak, dan sering terjadi perubahan mendadak di rumah, anak akan mulai tidak mempercayai Anda dan orang lain. Jika kepercayaan dasar ini tidak terbentuk, tahapan-tahapan di masa depan akan tertunda atau sulit dicapai anak.
Kembangkan rasa percaaya diri anak dengan :
  • Merespon kebutuhannya dengan cara yang penuh kasih
  • Memluk, menimang dan menunjukkan mainan favoritnya.
  • Memberinya cukup makan jika ia lapar
Tahap kedua perkembangan anak biasanya pada saat anak berusia 1 hingga 3 tahun. Tahap ini disbut fase otonomi versus ragu-ragu (mandiri versus ketegantungan).

Anak belajar bahwa ia dapat mengontrol diri, tubuh dan orang-orang di sekitarnya. Ia gembira jika ia berhasil menguasai suatu keterampilan baru. Rasa ragu hanya akan muncul jika anak dibuat merasa tidak penting atau malu saat ia gagal melakukan sesuatu, atau usahanya malah membuat keadaan kacau. Ia harus berusaha sendiri melakukan sendiri berbagai hal yang dapat ia kontrol, seperti berpakaian, makan tanpa disuapi, dan mandi. Setelah tahap ini dicapai, tekad dan kontrol diri anak pun akan semakin meningkat.

Bantu si kecil mengembangkan kemandiriannya dengan :
  • Terus mendorongnya mengerjakan berbagai hal meski gagal
  • Memastikan bahwa rasa malu dan ejekan tidak menjadi kebiasaan di rumah
  • Membiarkan anak melakukan sesuatu yang bisa ia lakukan dan memuji usaha tersebut
  • Mendorong anak mencoba aktifitas baru yang mudah dipelajarinya, seperti melempar bola atau berguling-guling
  • Tidak terlalu memaksa anak melakukan keterampilan baru setelah ia menunjukkan kepada Anda bahwa ia bisa melakukan keterampilan yang lebih mudah. Biarkan ia menikmati rasa puas karena ia berhasil menguasai tiap keterampilan baru.

Sumber gambar : stimulasiotakanak.blogspot.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...