Kata sebagian orang : “Sulit untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas”. Istilah pacaran adalah sebuah istilah yang sudah sangat akrab ditelinga serta lengket dalam pandangan mata.
Namun saya masih agak kesulitan untuk mendefinisikannya. Mudahan-mudahan tidak salah kalau saya katakan bahwa setiap kali istilah ini disebut maka yang terlintas dibenak kita adalah sepasang anak manusia –tertama kawula muda dan para remaja- yang tengah dilanda cinta dan dimabuk asmara, saling mengungkapkan rasa sayang, cinta dan rindu, yang kemudian akhirnya biduk ini akan menuju pada pantai pernikahan. Inilah paling tidak anggapan dan harapan sebagian pelakunya. Namun ada satu hal yang banyak luput dari banyak kalangan bahwa segala sesuatu itu ada etika dan aturannya, kalau masuk terminal saja ada aturannya, akankah masalah cinta yang kata sebagian orang “suci” ini tanpa aturan ???
.
Cinta Tabiat Anak Manusia: Jangan Dibunuh, Jangan pula Diumbar!
Alloh Ta’ala berfirman :
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ
وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ
الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآَبِ
“Dijadikan
indah dalam pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang dia ingini,
yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup didunia. Dan disisi Alloh lah tempat kembali yang baik.”
(QS. Ali Imron : 14)
Inilah
tabiat dan fithroh kita sebagai anak Adam. Anak cinta orang tua, orang
tua cinta anak, kita cinta pada uang, kaum hawa cinta pada perhiasan de
el el. Begitu pula cinta pada lawan jenis, semua diantara kita yang
laki-laki mencintai wanita dan yang wanita cinta laki-laki, barang siapa
yang tidak memilikinya maka dipertanyakan kejantanan dan
kefemininannya. Setuju nggak ???
.
Bila si Cinta dengan Gaun Merah Jambu itu Hadir!!
Saya tidak tahu persis sejak kapan warna merah jambu dan daun waru dinobatkan sebagai lambang cinta, apapun jawabannya, itu tidak terlalu penting bagi kita. Namun yang sangat penting adalah bahwasannya bila masa kanak-kanak itu telah beranjak pergi meninggalkan kehidupan kita, lalu kitapun menyandang predikat baru sebagai remaja untuk menyongsong kehidupan manusia dewasa yang mandiri. Ada sesuatu yang terasa hadir mengisi indahnya hidup ini. Itulah cinta. Yang jelas cinta ini bukan lagi cinta pada mainan atau jajan bungkusan anak-anak, namun cinta pada sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Saat itu tersenyumlah seraya berucap : “Selamat datang cinta.”
Kasihan si Cinta: Sering Dijadikan kambing Hitam!
Cinta
adalah sesuatu yang agung, Dengan cinta seorang yang pengecut menjadi
pemberani, orang yang bakhil menjadi dermawan, yang bodoh menjadi
pintar, menjadikan orang pandai merangkai kata dan tulisan. Begitulah
kira-kira yang diungkapkan para dokter cinta. Oleh karena jangan
salahkan cinta, kasihan dia. Bukankah karena cinta seseorang bisa masuk
sorga. Suatu hari ada seseorang bertanya kepada Rosululloh tentang kapan
terjadi hari kiamat, namun beliau malah balik bertanya : “Apa yang
telah engkau persiapkan untuk menghadapinya ?” Dia menjawab : .”Cinta
Alloh dan Rosul Nya.” maka beliaupun menjawab : “Engkau bersama orang
yang engkau cintai.” Maka Anas bin Malik perowi hadits ini pun berseru
gembira : “Demi Alloh, Saya mencintai Rosululloh, Mencintai Abu Bakr dan
Umar, maka saya berharap untuk bisa bersama mereka disurga,” (Bukhori
Muslim)
Cinta
itu akan menjadi sangat agung kalau diletakkan pada tempatnya, namun
bisa menjadi bencana kalau disalah gunakan. Oleh karena itu
berhati-hatilah.
.
Cinta kepada Alloh: Rabb Semesta Alam
Cukuplah bagi kita merenungi ayat berikut :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesunguhnya
orang-orang yang beriman yaitu adalah orang-orang yang ketika disebut
nama Alloh maka bergetarlah hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatnya
maka bertambahlah iman mereka karenanya. Dan kepada Robbnya mereka
bertawakkal.”
(Al Anfal : 2)
Bertanyalah
pada diri kita masing-masing, hatimu bergetar saat disebut nama-Nya
ataukah nama nya ??? “Mintalah fatwa pada dirimu sendiri” begitulah
kata Rosululloh.
Bukankah
cinta ini yang menjadikan Handlolah meninggalkan malam pertamanya untuk
pergi perang lalu meninggal dalam keadaan masih junub ? Bukankah cinta
ini yang menjadikan Bilal bin Robah mampu menahan derita yang tak
terkira ? begitu pulalah Ammar bin Yasir, Kholid bin Walid dan lainnya.
.
Cinta Kepada Rasululloh
Lelaki
agung itu, yang meskipun beliau sudah meninggal 14 abad yang lalu ,
namun masih kita rasakan cinta dan kasihnya. Lihatlah gambaran Al Qur’an
ini :
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sungguh
telah datang pada kalian, seorang rosul dari kalangan kalian sendiri,
berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan keselamatan
bagi kalian, amat belas kasihan, lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin.”
(At Taubah : 128)
oleh karena itu tidak mengherankan kalau beliau bersabda :
“Tidak
sempurna keimanan salah seorang diantara kalian sehingga saya lebih dia
cintai dari pada cintanya pada orang tuanya, anak-anaknya dan semua
manusia.”(Bukhori Muslim)
Cinta
pada sunnahnya, itulah bentuk cinta pada beliau. Sangat ironis sekali
ummat islam sekarang yang mana setiap kali disebut sunnah beliau, maka
mereka dengan langsung memprotes : “Kan Cuma sunnah ???” lalu kalau
tidak sunnah beliau mau sunnah siapa ???
Firman Alloh :
“Sungguh ada bagi kalian pada diri Rosululloh suri tauladan yang baik.”
.
Cinta karena Alloh
Akhi,
Ukhti, saya mencintaimu karena Alloh.” Begitulah Rosululloh mengajarkan
ummatnya untuk cinta ada orang lain karena Alloh, dalam artian kalau
orang itu semakin membuat kita dekat pada Nya maka cintailah dia, dan
begitu pula sebaliknya kalau ada orang yang semakin menjauhkan kita dari
Nya, maka jauhilah dia. Bukankah orang yang melakukannya akan merasakan
manisnya iman dan akan mendapatkan mimbar cahaya yang diingingkan oleh
para Nabi dan Syuhada’ ???
Mencintai tokoh idola anda, juga lakukan atas dasar cinta pada Alloh dan Rosulnya.
.
Itulah Agungnya Cinta: Jangan Diperkosa!
“Pemerkosaan
arti cinta” -maaf kalau kalimat ini kedengaran kasar- namun itulah
kenyataannya. Betapa banyak wanita yang menyerahkan mahkota hidupnya
kepada orang yang belum berhak lalu dia berucap ini sebagai tanda
cintaku padanya, sebaliknya betapa banyak kaum laki-laki yang harus
melakukan kemaksiatan atas nama cinta. Subhanalloh !!! akankah cinta
kita pada Alloh Dzat yang Maha Agung dikalahkan oleh cinta pada
seseorang yang berasal dari air mani yang kotor, saat hidupnya selalu
membawa kotoran, dan saat meninggal pun akan berubah menjadi sesuatu
yang sangat menjijikkan ??? Malulah pada Nabiyulloh Yusuf Alaihis Salam,
yang mampu mempertahankan kehormatannya dihadapan seorang wanita
cantik, kaya raya, bangsawan lagi. Jangan engkau berkata : “Diakan
seorang Nabi ?.” karena kisah serupa pun dialami oleh Abdur Rohman bin
Abu Bakr, Muhammad al Miski dan lainnya
.
TIDAK!!! Islam Tidak Mengharamkan Cinta, Islam Hanya Mengaturnya!
Islam
sebagai agama paripurna, tidak membiarkan satupun masalah tanpa aturan.
Lha wong cara berpakaian, mandi, buang air dan hal-hal kecil lainnya
ada aturanya, maka bagaimana mungkin urusan cinta yang menjadi keharusan
hidup manusia normal akan tanpa aturan. Itu mustahil. Benarlah Salman
Al Farisi tatkala ditanya : “Apakah nabimu sudah mengajarkan segala
sesuatu sampai masalah adab buang air besar ? maka beliau menjawab : Ya,
Rosululloh sudah mengajarkannya, beliau melarang kami untuk menghadap
dan membelakangi kiblat dan memerintahkan kami untuk beristinjak dengan
tiga batu dan melarang kami untuk beristinjak dengan kotorang dan
tulang.”
Alloh Berfirman :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada Hari ini telah kusempurnakan agama kalian, dan telah Ku sempurnakan nikmatku kepadamu dan Aku rela islam sebagai agamamu.”
(Al Maidah : 3)
Oleh
karena itu kalau mau bercinta alias pacaran, saya tawarkan sebuah
‘pacaran islami’ biar berpahala. Setuju nggak ??? selamat mencoba !!!
Ada beberapa aturan yang harus dipenuhi kalau mau berpacaran yang ‘islami’ yaitu :
.
1.Menutup aurot
Firman Alloh Ta’ala :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min “Hendaknya mereka menjulurkan pakaiannya keseluruh tubuh mereka” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu.”
(QS. Al Ahzab : 59)
Bahkan saking pentingnya masalah ini, Rosululloh juga mengaturnya walaupun antar jenis.
Dari Abu Said Al Khudri berkata : “Rosululloh bersabda :
“Janganlah seorang laki-laki itu melihat aurat laki-laki dan jangan seorang wania melihat aurat wanita.”
(H.R. Muslim)
.
2.Menundukkan pandangan
Firman Alloh Ta’ala :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30) وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آَبَائِهِنَّ أَوْ آَبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Katakanlah kepada orang-orang mu’min laki-laki agar mereka menundukkan sebagian pandangan mereka serta menjaga kemaluan mereka.”
“Dan katakan kepada para wanita mu’minah, agar mereka menundukkan sebagian pandangan mereka dan menjaga farji mereka.”
(QS. An Nur : 30,31)
Dari Jarir bin Abdillah berkata : “Saya bertanya pada Rosululloh tentang pandangan yang mendadak tak sengaja, maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandangan itu.” (Muslim)
.
3.Tidak bersolek ala jahiliyah
Firman Alloh Ta’ala :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan menetaplah kalian dalam rumah-rumah kalian, dan janganlah bersolek seperti bersoleknya orang-orang jahiliyah yang dahulu.”
QS. Al Ahzab : 33)
Dari Abu Huroiroh berkata : “Rosululloh bersabda : “Ada dua golongan manusia ahli neraka yang saya belum pernah melihatnya, yang pertama : orang-orang yang memegang cambuk untuk memukul orang lian, yang kedua : Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak akan pernah masuk surga dan tidak akan mendapatkan bau surga, padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.”
(Muslim)
Alangkah meruginya orang yang semacam ini !!!
.
4.Ada pembatas antara laki-laki dan wanita
Firman Alloh Ta’ala :
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
Dan apabila kalian meminta sesuatu pada mereka (para istri Rosululloh ) maka mintalah dari balik hijab. Karena yang demikan itu lebih suci bagi hati kalian serta bagi hati mereka.”
(QS.Al Ahzab : 53)
.
5.Jangan berdua-duaan, karena yang ketiganya adalah setan
Begitulah kira-kira bunyi hadits Rosululloh riwayat imam Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Huroiroh dengan sanad hasan
.
6.Jangan lembutkan ucapan
Firman Alloh Ta’ala :
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا
“Janganlah kalian (Para wanita) melembutkan ucapan, sehingga akan rakus orang-orang yang punya penyakit hati, namun ucapkanlah yang baik.” (QS. Al Ahzab : 32)
.
7.Kulitmu masih haram bagiku
Dari Ma’qil bin Yasar berkata : Rosululloh bersabda :
“Seandainya ditusuk pada kepala salah seorang kalian dengan jarum besi panas, maka itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”
(HR. Thobroni, Lihat As Shohihah : 226)
.
- Saudaraku, kalau anda mampu memenuhi syarat ini, teruskan pacaran anda.
- Namun kalau tidak, maka pilihlah engkau lebih mencintai dia ataukah Alloh yang telah menciptakanmu, memberimu rizqi, melimpahkan kasih sayangNya padamu dan memberimu hidayah menjadi orang islam ???
- Segera tinggalkan transaksi harammu itu, sebelum kemurkaan Alloh benar-benar datang. Atau saya punya usul , bagaimana kalau engkau cepat-cepat menikah, itupun kalau engkau sudah siap. Bagaimana ???
.
STOP!! Ini Bukan Area Anda! Jangan Berzina!!
Jangan
ada yang berfikir bahwasannya yang terlarang dalam islam hanyalah zina
dalam pengertian masuknya timba dalam sumur sebagaimana bahasa hadits
Rosululloh. Namun yang terlarang adalah semua hal yang mendekati pada
perzinaan tersebut. Perhatikanlah firman Alloh :
“Janganlah kalian mendekati zina”
Juga Sabda Rosululloh saw :
“Sesungguhnya Alloh telah menetapkan pada setiap anak adam bagianya dari zina yang pasti akan menemuinya, zinanya mata adalah memandang, zinanya lisan adalah berucap, jiwa dengan berharap dan berkhayal, yang semua itu dibenarkan atau didustakan oleh kemaluan.”
(Bukhori Muslim)
.
Hamil dulu baru nikah atau nikah dulu baru hamil?
Hamil
setelah pernikahan yang sah adalah sebuah kebanggaan dan keagungan,
semua orang yang memasuki biduk pernikahan pasti menginginkan kehamilan
istrinya. Banyak klinik yang mengaku bisa mengobati kemandulan adalah
salah satu buktinya.
Di sisi lain, wanita yang hamil tanpa tahu harus kemana dia harus memanggil “Suamiku” akan sangat gelisah.
Masyarakat yang terkadang dholim akan bisa dengan segera memaafkan laki-laki yang berbuat kurang ajar itu, namun tidak terhadap wanita. Dia akan menanggung aib itu sepanjang zaman dan akan terkenallah ia sebagai wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannya.
Begitulah yang dikatakan oleh Syaikh Ali Ath Thonthowi.
Kalau
dia menikah kelak, bukankah suaminya akan dengan mudah mengatakan :
“Sudah berapa laki-laki yang tidur denganmu sebelum menikah denganku ?
Anak yang terlahir, dia akan terlahir sebagai anak yang tidak di harapkan kehadirannya, Tidak ada sentuhan kasih dan sayang.
Dari
sisi Fiqh, Imam Ahmad bin Hambal dan lainnya mengatakan bahwa wanita
hamil dari hasil perzinaan tidak boleh dinikahi selama hamil, dan kalau
sudah terlanjur dinikahi maka harus diadakan pernikahan ulang.
.
Peringatan Penting Bagi yang masih Punya hati…
Anda kepingin mendapatkan seorang pasangan hidup yang baik, setia, sholih dan sholihah ??? perhatikanlah resep Ilahi ini :
لِلْخَبِيثِينَ
وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ
وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ
لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Wanita
yang jelek untuk laki-laki yang jelek, lelaki yang jelek untuk wanita
yang jelek, begitu pula dengan wanita yang baik untuk laki-laki yang
baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.”
(QS. An Nur : 26)
Kata para ulama’ : “Balasan itu sejenis dengan amal perbuatannya.”
- Akan menjadi sebuah mimpi disiang bolong kalau anda menginginkan istri seperti Fathimah binti Abdul Malik kalau anda tidak bisa menjadi Umar bin Abdul Aziz.
- Jangan pula mimpi bersuamikan Ali bin Abi Tholib kalau engkau tidak menjadi Fathimah binti Muhammad. Perbaikilah dirimu dahulu sebelum engkau berharap mendapatkan pasangan hidup yang engkau idamkan !!!
.
Jangan Katakan ini!
Jangan engkau berkata padaku :
“Aku berpacaran kan untuk tahap penjajagan, biar saling memahami karakter masing-masing, sehingga tidak akan terjadi penyesalan setelah memasuki maghligai pernikahan, karena bagaimanapun juga kegagalan dalan berpacaran jauh lebih ringan daripada kegagalan dalam pernikahan.”
Jangan engkau katakan itu padaku, karena itu hanyalah topengmu belaka.
- Tanyalah pada dirimu sendiri apakah engkau selama pacaran, mencoba untuk memahami masing-masing dan belajar untuk menjadi suami istri yang baik?
- Ataukah yang engkau lakukan adalah berusaha menjadi baik saat berada dekat sang pacar? Bukankah ini sebuah penipuan kepribadian ??? persis kayak penjual yang takut ditinggal pembeli, yang mana ia harus berusaha untuk tampil lebih baik dari yang sebenarnya.
- Lalu apa yang engkau sisakan nanti kalau memasuki dunia pernikahan, bukankah semuanya sudah engkau rasakan ? saling memadu rasa kasih sayang, mengungkapkan rasa cinta, berjalan bareng, nonton bareng, rekreasi bareng, bahkan mungkin hubungan suami istripun sudah dilakukan. Lalu apa yang akan engkau sisakan setelah menikah ??? malam pertamamu akan terasa hambar, tidak ada yang beda pada malam itu karena semua sudah dilakukan, bahkan mungkin akan terasa pahit, karena selama ini engkau berhubungan bukan cuma berdua, tapi bertiga, Yah …. Engkau bersama setan yang selalu membumbui semua kemaksiatan menjadi kenikmatan.
Bandingkan dengan yang malam pertamanya adalah benar-benar malam pertama. Dan bulan madunya benar benar semanis madu. Ah !!! saya tidak mau terlalu jauh mengenang masa-masa indah itu ….. kasihan yang belum nikah, he… he …
.
Jangan Anggap Ini Keras!
Mungkin ada diantara kalian yang berkata : “ustadznya terlalu keras.”
Wahai
saudaraku seiman !!! cobalah renungkan kembali ayat-ayat dan hadits
diatas dengan pikiran jernih, kepala dingin dan penuh rasionalitas, lalu
ambilah kesimpulan, manakah yang keras ??? bukankah itu semua tuntutan syariat agama yang kita anut bersama ?
Atau jangan-jangan engkau sedang kena penyakit mag sehingga nasi yang lembek pun terasa keras,
itulah kemungkinan yang paling dekat. Hatimu sedang berpenyakit,
sehingga engkau merasa sakit dan keras dengan sesuatu yang sebenarnya
lembek. Bukankah Rosululloh bersabda :
“Saya diutus untuk membawa syariat yang lurus dan mudah.”
(Bukhori Muslim)
Penutup
Dipenghujung
tulisan ini, saya teringat bahwa beberapa hari lagi kita memasuki bulan
Romadlon. Belajar dari orang yang berpuasa yang dia menahan lapar
dahaga sehari penuh, namun saat berbuka, akan terasa sangat nikmat air
putih meskipun tanpa gula.
Inilah puasa panjang syahwat kita, yang akan engkau rasakan nikmatnya tatkala engkau berbuka dimaghligai pernikahan.
Saat melalui puasa panjang ini laluilah dengan :
Banyak berdzikir, menyebut kebesaran Ilahi
Sabar dan sholatlah
Ikutilah kajian-kajian keagamaan
Bertemanlah dengan orang-orang sholih yang akan menolongmu tegar dalam jalan Nya
Sibukkan diri dengan aktivitas surgawi
Kalau masih kebelet juga, perbanyaklah puasa karena sesunguhnya puasa adalah benteng yang kokoh.
Ya
Alloh, tunjukkanlah kepada kami sebuah kebenaran itu sebagai sesuatu
yang benar dan berilah kami kekuatan untuk menjalankannya. Dan
tunjukkanlah kepada kami sebuah kesalahan itu sebagai sesuatu yang salah
dan berilah kami kekuatan untuk meninggalkannya.
Wa akhiru da’wana ‘anil Hamdi lillahi Robbil Alamin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^