Sabtu, 08 Maret 2014

Manjanya Aisyah, perhatiannya Abdullah

 150820101534 
Sejak kemarin Aisyah kurang enak badan, dalam sehari sudah muntah beberapa kali.

Awalnya sejak menjelang subuh kemarin, tiba-tiba saja dia terbangun dan muntah. Spontan kami terbangun untuk membersihkan badannya serta bekas-bekas muntahnya. 

Yang jadi masalah abinya abdullah harus jaga malam hari itu… khawatir juga karena nantinya ada apa-apa sementara suami tidak ada.

Yang  membuat saya khawatir lagi, karena Aisyah kalau kurang enak badan betul-betul manja, nggak mau makan..sementara muntah sudah beberapa kali, takutnya dehidrasi..walaupun nggak sampai demam, cuman agak sedikit hangat.

Tapi alhamdulillah, suami akhirnya bisa izin dari tugas jaga malam dan bisa pulang lebih cepat sehabis shalat jum’at kemarin, tapi konsekuensi pagi ini harus jaga sebagai gantinya..
Lega rasanya, ada yang menemaniku  untuk merawat si kecil.. 

Aisyah memang lagi dekat-dekatnya dengan abinya…terlihat sekali bedanya, sebelum dan setelah abinya datang. Apalagi abinya membawa obat dan makanan-makanan kecil dengan harapan si aisyah mau makan walau sedikit…

Tapi yah…dasar aisyah manja, berulang kali ditawari makan, hanya satu kalimat yang keluar dari mulutnya, “Tidak mau!”. Aneka makanan coba ditawarkan jawabannya tetap sama, “Tidak mau!”

Saya juga sudah mencoba mencoba memasak sayur kesukaannya, labu siam untuk makan malam (kedua anakku memang suka sayur jenis labu-labuan, entah itu labu siam atau labu kuning), tetap saja tidak mau …hufftt..

Walaupun kami kadang berpikir sebenarnya si Aisyah itu “pengen”, tapi karena “gengsi”, sekali tidak mau tetap tidak mau.. padahal waktu itu terlihat kalau dia sudah agak baikan..
Mau dipaksa enggan juga, takutnya trauma..

Akhirnya kami biarkan saja untuk sementara, dengan harapan nantinya dia akan makan juga.. 

Yang unik dari kejadian sakitnya aisyah, saat kami sudah putus asa untuk menawarkannya makan, ternyata yang berhasil membujuknya hanya kakaknya Abdullah, yang pada saat itu sedang makan..

Abdullah tiba-tiba berkata,“Aisyah makan sayur labu”, sambil membawakan sepotong sayur hendak disuapkan ke aisyah..
Awalnya aisy menolak, tapi akhirnya dia mulai mendekat ke kakaknya dengan ekspresi “kepengen”…hihi..dasar aisy,,ternyata mau juga..

Kami membiarkannya saja, membiarkan abdullah yang bolak balik nyuapin adiknya, awalnya cuman sayur saja yang disuapkan, lama kelamaan, “Aisy makan ikan”, lama kelamaan abdullah berkata lagi, “Aisy makan nasi juga”…dan berhasil..

Kami jadi senyam-senyum melihat perhatian abdullah ke adiknya, yang biasanya tiap hari berantem dan suka gangguin adiknya. 

Sepiring nasi jadinya dihabiskan berdua tanpa campur tangan kami, aisy terus disuapi oleh kakaknya. Tugasku hanya menambahkan makanannya, saat abdullah minta ditambah..
Tantenya yang waktu itu nginap dirumah kami nyeletuk, “ternyata ada juga gunanya abdullah jadi kakak”.. he..

Alhamdulillah..kami betul-betul lega, karena akhirnya aisyah makan.
Setelah itu, kelihatan dia memiliki tambahan energi dan bermain sama kakaknya. Dasar anak-anak, kalau terasa baikan sedikit saja udah mau main aja. Padahal belum sembuh benar, tapi marah juga kalau disebut belum sembuh, aisy pasti bilang “Sudah sembuh!” dengan memasang tampang marah..
aisy..aisy..

Malam ini, terlihat kalau aisy sudah baikan…walau pagi tadi sempat membuat cemas karena sempat muntah sekali. Tapi setelah tidur agak lama, setelah terbangun kelihatan segar dan langsung meminta makan…mungkin sudah merasa lapar..

Saat anak sakit, kita akan merasa betul-betul menjadi orang tua. Kita jadi tahu ternyata begini rasa yang dirasakan orang tua kita pada saat kita sakit dulu… Semakin menambah rasa sayangku pada mereka…

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...