Sabtu, 01 Maret 2014

Pekan yang penuh cemas…

16092011307
Rabu, 7 Maret 2012

Suasana rumah jadi begitu ramai, kakakku berkunjung ke rumah bareng anaknya. Sontak Abdullah dan Aisyah menjadi sangat senang karena ada teman bermain.

Tapi pada saat malam tiba mendadak suhu badan Abdullah agak tinggi, rupanya dia sedikit demam. Walau terlihat dia mulai agak lemas tapi dia masih semangat saja untuk bermain hingga kakakku dan anaknya pamit pulang karena suaminya sudah datang menjemput.

Sebelum mereka pulang sebenarnya kami (baca: saya, kakakku dan suaminya) sempat mengobrol mengenai rencana ke Sengkang (salah satu kota kabupaten di Sulawesi Selatan) untuk menghadiri pernikahan saudara sepupu yang digelar Ahad nanti. Kami sudah berencana untuk berangkat selepas subuh dan balik lagi pada sore harinya karena untuk menginap kayaknya akan susah karena suamiku harus masuk kuliah lagi keesokan harinya. Pada akhir pembicaraan diputuskan untuk menunggu kepastiannya hari Sabtu, jadi atau tidak.

Menjelang tidur, suhu badan Abdullah terasa semakin tinggi dan ternyata bukan hanya Abdullah, Aisyah rupanya agak demam juga…

Kamis, 8 Maret 2012

Akhirnya rencana tinggal rencana…

Kakakku menelpon untuk memastikan jadi tidaknya kami berangkat, “Ana, bagaimana ke Sengkang?”

Dengan yakin kujawab, “Insya Allah saya tidak jadi pergi, anakku dua-duanya sakit semua, waktu kita’ (dialek bugis makassar untuk sebutan sopan sebagai kata ganti “kamu” pada yang lebih tua) pulang tadi malam”.

Qadarullaah… anakku sakit secara bersamaan… butuh tenaga ekstra, pikirku…

Apalagi terhadap Aisyah… satu hal yang memang sangat membutuhkan kesabaran pada saat dia sakit karena dia betul-betul sama sekali tidak mau makan. Bebagai bujuk rayu kami sudah kerahkan supaya dia mau makan, tapi hanya satu yang keluar dari mulutnya “tidak mau”

Beda dengan kakakknya Abdullah, sewaktu sakit dia masih sedikit rasional, semangat makannya masih ada. Saat nafsu makannya berkurang, dia terlihat berpikir, makanan apa lagi yang dia ingin makan.

Tentunya bisa ditebak siapa yang lebih dulu baikan?? Ya Abdullah…
Sedangkan adiknya, masih terkulai lemas di tempat tidur, dan berkeras tidak mau makan, hanya ingin minum itupun hanya sedikit… Hufftt…tapi memang Aisyah ku ini sangat manja kalau sudah sakit seperti ini.

Jum’at, 9 maret 2012

Hufft…tidak ada perubahan…tidak ada semangat makan, malah yang menjadikan kami sedikit khawatir karena dia muntah dan sesekali buang air (mencret)

Malamnya, suami berkeputusan untuk membawanya ke rumah sakit, minimal observasi umum untuk kondisinya, karena jika dibiarkan seperti ini takutnya dehidrasi.

Karena anak-anak tidak diperbolehkan masuk oleh pihak Rumah Sakit, kami memutuskan untuk memanggil salah satu tantenya untuk menemani Abdullah di rumah.

Tapi dasar Aisyah, mendengar saya menelpon sana sini dan mendengar kami ingin membawanya ke Rumah Sakit, dia jadi nangis, takut ke rumah sakit… takut disuntik katanya…

Kami memang pernah bilang sama dia, “Aisyah kalau tidak mau makan, makanannya nanti dimasukkan lewat tangan” alias diiinfus….

Eh…tiba-tiba saja dia agak baikan… senyam senyum dan tidak manja lagi…
Sampai-sampai tantenya yang sudah tiba di rumah sebagai antisipasi kalau-kalau kami harus membawa aisyah ke rumah sakit jadi heran melihat aisyah yang terlihat masih agak sehat…aisyah…aisyah…
Kami hanya berharap, mudah-mudahan besok sudah sembuh

Sabtu, 9 Maret 2012

Ternyata harapan kami tak menjadi kenyataan, aisyah kambuh lagi tidak ingin makan…
Sempat makan tapi itupun hanya sedikiiiiiiit banget.
Kami akhirnya berencana, bagaimana kalau kami membawanya jalan-jalan ke pantai Losari (tempat andalan..he..) siapa tahu dia lebih semangat makan bubur ayam sambil menatap air…^_^

Saat saya membisikkan ke telinganya, “Kalau aisyah sudah agak sembuh, besok pagi kita jalan-jalan ke pantai yuk…”

Tiba-tiba matanya berbinar, sangat senang mendengar rencana ini… Akhirnya malam ini dia ceria dan bersemangat lagi…

Ahad, 10 Maret 2012

Pagi-pagi kami sudah siap berangkat ke pantai…

Sesampainya di sana, ternyata tidak sesuai dengan harapan kami. Dia memang makan, tapi kira-kira hanya dua suap kecil bubur ayam ditambah dengan seidkit kerupuk… selanjutnya malah dia hanya berbaring..dan tampak kalau dia kelihatan sangat lemas… bagaimana tidak lemas kalau tidak mau makan…
Hhhh…betul-betul kesabaran kami diuji.
Akhirnya kami memutuskan untuk tidak berlama-lama… Segera bergegas untuk pulang namun sebelumnya mampir dulu kerumah neneknya, singgahin bubur ayam dan empek-empek yang sengaja kami beli di pantai tadi.

Melihat Aisyah yang lemas, saya dan suami berembuk untuk membawanya saja ke rumah sakit minimal diberi cairan infus, mudah-mudahan dengan itu dia lebih termotivasi untuk makan…
Terlebih dahulu suami menelpon teman sejawat yang kebetulan juga sementara menempuh pendidikan di bagian spesialis Anak. Dan sipp… kita bawa Aisyah sekarang!

Dengan mengendarai mobil yang kebetulan dipinjamkan oleh iparku akhirnya kami membawa Aisyah ke RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sesampainya di sana sudah menunggu dua teman suami yang siap melakukan observasi memeriksa kondisi umum Aisyah.

Sebenarnya Aisyah belum masuk kategori dehidrasi berat tapi karena dia sangat amat tidak ingin makan menjadi alasan bagi kami untuk menginfusnya…

Saat jarum infus mulai masuk ke tangannya, spontan dia menangis…namun hanya sekejap saja karena setelah itu sudah berada di gendongan abinya.

Kami cuman bilang, “ini karena Aisyah tidak mau makan, coba kalau mau makan tangannya tidak disuntik”…

Tidak berapa lama, dokter memberikan sebotol air mineral dan sebungkus roti sambil berkata, “Makan ya Aisyah”…
Eh…ternyata dia mau makan bahkan habis hingga tersisa sepotong. Saya dan iparku kompak berkata, “Alhamdulillah…”
Rupanya dia trauma disuntik lagi he…

Akhirnya kami memutuskan untuk membawanya pulang, infusnya bisa dilanjutkan di rumah. Lagi pula ada abinya yang siap mengontrol…

Sesampai di rumah, suasana menjadi cukup lega…sampai tiba-tiba Abdullah mual dan muntah… Subhanallaah ternyata perjuangan kami belum berakhir… hingga malam tiba Abdullah muntah hingga 11 kali…bagaimana kami tidak menjadi khawatir.

Satu hal yang cukup melegakan kami karena setiap kali muntah Abdullah selalu meminta sedikit minum dan makan jadi dehidrasinya cukup teratasi. Badannya mulai demam… sebelum tidur tidak lupa meminumkannya paracetamol setidaknya untuk menurunkan panasnya… Mudah-mudahan besok kamu baik-baik saja Nak…

Senin, 11 maret 2012

Hari ini Abdullah mulai baikan dan tidak muntah lagi… Syukur ke hadiratMu ya Rabb… Mungkin karena semangat sembuhnya yang begitu besar ditambah lagi keinginan untuk makan dan minum yang masih ada walau tak seperti biasanya sehingga daya tahan tubuhnya berangsur-angsur membaik…

Alhamdulillah, akhirnya kami sudah cukup lega. Aisyah yang selera makannya sudah mulai terlihat kembali dan Abdullah yang sudah mulai membaik…
Abinya sudah bisa beraktifitas seperti biasa karena pekan sebelumnya sibuk bolak-balik mengurus si kecil… 

#######

Fiuhhh…betul-betul pekan yang cukup melelahkan dan penuh dengan rasa cemas. Perasaan serupa yang mungkin dirasakan semua orang tua saat berada dalam kondisi seperti ini.

Satu hal yang selalu kami yakini bahwa Allah tidak akan menimpakan suatu ujian/musibah di luar dari kemampuannya.
Memang… Abdullah dan Aisyah bisa dikatakan sakit dalam waktu yang hampir bersamaan namun dalam perjalanannya ternyata Abdullah lebih dulu membaik sehingga kami bisa fokus mengurus Aisyah. Begitu pula sebaliknya, Abdullah mendadak mual dan muntah TEPAT pada saat Aisyah dalam kondisi yang berangsur membaik sehingga kami lebih fokus mengurus Abdullah…



Syukur ke hadirat-Mu Yaa Rabb …

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...