Sabtu, 10 Januari 2015

Melatih Kemandirian Anak Dengan Papan Bintang

Melatih kebiasaan mandiri itu perlu, hal ini berguna untuk masa depan mereka agar tidak selalu tergantung pada orang lain. Terbiasa mandiri sejak kecil akan sangat bagus dan akan terbawa hingga mereka dewasa.

Ternyata dalam membentuk sebuah kebiasaan diperlukan waktu 90 hari yang dilakukan secara berturut-turut menurut beberapa sumber yang saya baca. Begitu pula dalam membentuk kebiasaan mandiri pada anak. Diperlukan usaha keras di 90 hari pertama.

Dalam hal ini, saya bersama anak-anak bersepakat untuk membuat papan bintang. Dengan metode reward and punishment.

Aturan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan yang dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama anak-anak. Agar mereka tidak ada yang merasa terpaksa dalam melakukannya karena semuanya hasil keputusan bersama. Tentu aturan yang ditetapkan disesuaikan dengan kondisi mereka, di sisi mana yang perlu diperbaiki dalam hal kemandirian mereka.

Dalam pelaksanaannya, kami menggabungkan beberapa macam aturan dalam satu papan bintang. Jadi tiap warna mewakili aturan tertentu yang sudah disepakati.

Aturan bintang yang kami sepakati,
menempel di kamar belajarnya

Apresiasi berupa Reward(penghargaan) bisa diberikan jika mencapai jumlah bintang tertentu sesuai kesepakatan, begitu pula jika mereka tidak melaksanakan aturan maka ada punishment (hukuman). Contoh yang kami terapkan, jika tidak melaksanakan aturan tersebut maka bintangnya akan dihapus/dilepas sesuai jumlah pelanggaran. Dan itu cukup mengecewakan buat mereka.

Papan bintangnya tentu sesuai kreasi masing-masing. Kalau saya menggunakan papan bintang dari kardus bekas yang dibungkus dengan kertas kalender bekas, ditambah dengan hiasan warna-warna agar tampak menarik. Tidak lupa membungkusnya dengan plastik, selain agar lebih awet juga akan lebih mudah untuk melepaskan bintangnya. Satu papan untuk masing-masing anak.

Awalnya saya membuatkan bintang-bintang dari hasil print computer, lalu tiap bintangnya ditempeli double tip. Tapi setelah dijalani ternyata cukup melelahkan, memprint, menggunting bintang kemudian menempelkan ke papan bintang.Akhirnya menjadi kendala dalam pelaksanaan.

Papan bintang dengan bintang-bintang hasil print

Akhirnya, saya berpikir untuk mengganti bintangnya dari spidol saja, jadi tiap bintang diwakili oleh warna spidolnya sesuai warna yang disepakati. Spidol Boardmaker tentunya, sehingga jika ada yang melanggar maka lebih mudah menghapusnya. Alhamdulillah It’s works.

Bintang-bintang cukup digambar saja dengan spidol warna-warni

Dalam perjalanan papan bintang, Alhamdulillah mereka enjoy dalam melakukannya, seru saja ada satu bintang dalam tiap aturan. Namun, tetap dipahamkan kepada mereka untuk tidak sekedar hanya mengejar bintang. Ada pahala dibaliknya.

Ada tiga hal yang perlu ditekankan dalam hal ini :

  • Konsistensi

Melatih kebiasaan anak, terutama di hari-hari pertama tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu niat yang kuat dan kerja keras yang tiada henti, serta  keseriusan orang tua agar anak berhasil melewatinya dengan menyenangkan. Tetapi, jangan mengharapkan hasil yang maksimal jika tanpa diiringi konsistensi dalam menjalankannya. Kuncinya di 90 hari pertama. Begitu juga perjalanan melatih kemandirian pada anak-anak, sewaktu gagal hanya bisa konsisten di 30 hari pertama maka saya harus memulai lagi dari awal.


  • Motivasi

Niatan awal dan dasar dari orang tua melatih anak mandiri perlu menjadi sandaran utama keseluruhan proses. Curahkan segalanya untuk kebaikan anak, niscaya akan mudah menjalaninya. Berikan pujian setiap anak berhasil melakukan usahanya, apapun hasilnya. Siapkan kejutan menarik di saat-saat tak terduga , karena hal itu akan memotivasinya untuk terus berlatih.

  • Teladan

Mulailah dari diri kita sendiri, karena jangan berharap orang lain berubah tanpa kita berubah terlebih dahulu. Orang tua adalah teladan bagi anak-anak, dimana setiap tindakan akan ditiru oleh mereka.
Misalnya saya, yang lemah dalam memanajemen waktu, perlu kerja keras untuk mendisiplinkan diri. Sangat berharap jika anak-anak mampu memanajemen waktu dengan baik yang berguna masa depan mereka nantinya. Dan itu saya akui sangat sulit untuk membimbing mereka kalau saya sendiri juga masih lemah dalam hal ini, dan amu tidak mau harus memulai dari diri saya sendiri.

Semoga bermanfaat ^_^



Sumber bacaan : Bunda Sayang, 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak, seri ibu profesional #1. Penerbit Gazza Media.

14 komentar :

  1. Setuju Mak, ini prosesnya panjang. Semakin dini diterapkan semoga semakin terbiasa dengan kemandirian.

    BalasHapus
  2. Al suka dikasih nilai bintang di tangan pakai bolpoin :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak, anak-anak tuh terkadang hanya dengan bintang sudah cukup semangat :)

      Hapus
  3. postingan yang sarat dengan manfaat mak, TFS ya mak, anak memang perlu dilatih mandiri sedini mungkin ya.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak, agar pada saat dewasa nanti sudah terbiasa untuk mandiri.

      Hapus
  4. Waaah, saya juga punya ini nih buat Nai. Bermanfaat banget yah Mbak buat melatih anak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak oci. Alhamdulillah sangat bermanfaat

      Hapus
  5. Salut ... Ana rajin sekali melakukan hal2 spt ini ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya memang suka membuat yang seperti ini kak

      Hapus
  6. Oya, Ana bisa daftar di log.viva.co.id untuk menaikkan traffic blog. Tulisan2 seperti bagus masuk di sana, saya kira akan banyak peminatnya ...

    BalasHapus
  7. Jadi terpikir utk melakukan ini lagi mba..dulu sempat kayanya tapi emaknya nyerah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsistensi memang berat mbak. Yang jelas pada saat kita nggak mood, paksa kembali untuk mengembalikan mood itu :)

      Hapus

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...