Minggu, 01 Februari 2015

Hal dasar yang perlu diketahui seputar masa puberitas

Setiap individu akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan dalam hidup, mulai masa kanak-kanak, remaja  hingga memasuki masa dewasa. Sebagai orang tua yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya, pengetahuan mengenai tahapan-tahapan tersebut sangat perlu kita ketahui, sehingga kita dapat mendidik dan memperlakukan mereka sesuai tahapan usianya.

sumber : http://manjilala.info

Salah satu tahapan tersebut adalah masa remaja atau biasa disebut sebagai masa puberitas. Masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik dan psikis serta pematangan fungsi seksual. Hal ini disebabkan karena hormon-hormon khusus yang dimiliki sejak lahir. Anak perempuan memiliki banyak hormon hesterogen dan progesteron serta sedikit testosteron, sedangkan anak laki-laki memiliki banyak hormon testosteron dan sedikit hormon esterogen.

Ketika beranjak dari masa kanak-kanak (di bawah 8 tahun) ke awal masa remaja (9-10 tahun ke atas), ada satu kelenjar yang dinamakan kelenjar pituitary (kelenjar yang ada di otak) yang tugasnya mengatur hormon-hormon tadi untuk mulai bekerja. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang cukup cepat pada tubuh dan jiwa kita, yang menandakan bahwa kita sudah memasuki masa puberitas.

Umur berapa seseorang biasanya mulai puberitas?

Usia puberitas bagi setiap orang cukup beragam. Penyebabnya ada beberapa hal, antara lain: Faktor keturunan, baik buruknya gizi, dan ransangan-rangsangan yang diperoleh dari tontonan maupun bacaan.
Umumnya anak perempuan puber mengalami puberitas lebih awal dibanding anak laki-laki yaitu sekitar usia 8-15 tahun, sedangkan anak laki-laki sekitar usia 10-16 tahun.

Apa saja tanda-tandanya?

Masa puber ditandai dengan mulai berfungsinya organ reproduksi dalam memproduksi sperma, yang ditandai dengan mimpi basah. Sedangkan untuk anak perempuan ditandai dengan mengalami proses yang disebut menstruasi.
Dalam agama Islam, mimpi basah pada anak laki-laki atau menstruasi pada anak perempuan merupakan tanda-tanda bahwa seseorang itu sudah memasuki masa baligh

Ciri-ciri fisik :

Anak-laki-laki


  •  Tinggi dan berat badan bertambah
  • Wajah menjadi lebih berisi
  • Kulit menjadi lebih berminyak
  • Keringat berlebih
  • Bahu dan dada bertambah besar
  • Suara bertambah berat dan besar (agak fals)
  • Tumbuh jakun di tengah-tengah tenggorokan
  • Tubuh mulai berotot
  • Mulai mampu memproduksi sperma
  • Alat kelamin bertambah besar dan berwarna gelap
  • Sudah mampu berejakulasi (menyemprotkan sperma ketika mimpi basah atau melakukan masturbasi)
  • Tumbuh rambut di sekitar wajah, ketiak, di sekitar kelamin, dada (bagi sebagian orang), lengan dan kaki


Anak perempuan

  • Tinggi dan berat badan bertambah
  • Wajah menjadi lebih berisi
  • Kulit menjadi lebih berminyak
  • Keringat berlebih
  • Buah dada mulai mengembang
  • Puting susu menonjol keluar
  • Pinggul melebar
  • Bentuk tubuh menjadi lebih bulat karena lemak yang mulai menumpuk
  • Mulai datang bulan (menstruasi)
  • Tumbuh rambut di ketiak, di sekitar alat kelamin, lengan dan tungkai
  • Alat kelamin menjadi bertambah gelap warnanya
  • Cairan yang keluar dai vagina (alat kelamin) lebih jelas terlihat. 

Nah, itu tadi perubahan dalam hal fisik. Tidak hanya perubahan fisik, umumnya masa puberitas juga ditandai dengan perubahan-perubahan dalam hal psikis.

Mulai mencari jati diri : Aku siapa ya?

Emosi tidak stabil:
Mudah tersinggung atau marah
Mencari kasih sayang dengan orang-orang terdekat

Mulai tertarik dengan lawan jenis :
Gampang naksir, adanya kecenderungan menentang dan kritis.
Perasaan yang mudah sekali berubah, mudah senang, mudah sedih ataupun kesal

Rasa ingin tahu yang besar:
Mencari tahu atau sering bertanya
Merasa ingin diperhatikan

Tidak ingin tergantung pada orang tua :
Ingin menunjukkan kalau dia juga mampu
Ingin diakui sebagai orang dewasa


Satu hal yang selayaknya kita ketahui, bahwa saat seorang anak memasuki dunia remaja, hal yang terpikirkan oleh mereka adalah bahwa mereka ingin disetarakan dengan orang dewasa, mereka juga ingin di dengarkan. Mereka tidak lagi dalam masa kanak-kanak dimana kekuasaan kita dominan atas mereka. Seperti yang dipaparkan di atas bahwa seorang remaja lebih membutuhkan kasih sayang dari orang-orang yang terdekat, dan terkadang mencuri perhatian orang-orang yang disayanginya dengan hal-hal yang negatif.

Tidak jarang kita mendengar ulah remaja-remaja saat ini, tawuran, narkoba, merokok, free sex kian melanda. Mereka menjadi sasaran empuk bagi para perusak moral. Sungguh PR besar bagi kita para orang tua dimana arus informasi dan teknologi semakin tak terbendung. Terkadang saya bergidik ngeri melihat tantangan yang mereka hadapi ke depan.

Di usia 8-16 tahun mereka sudah mengalami pematangan fungsi seksual, artinya di masa itu resiko penyimpangan seksual jika hasrat seksual tak terarahkan bisa saja terjadi. Sudah menjadi rahasia umum, konten pornografi sering diselipkan dalam media-media yang menarik untuk para remaja, seperti tontonan (film/musik/sinetron/iklan), game elektronik offline maupun online, majalah, komik dan lainnya dapat memicu hal tersebut.

Apa yang dapat kita lakukan sebagai dalam mengarahkan para remaja kita?




Berikut yang dapat saya rangkum dari beberapa sumber :
  1. Dekatkan para remaja kita dengan agama. Dalam Islam, dengan mengarahkan mereka untuk dekat kepada Al-Qur'an dan Sunnah, menjadikan mereka memahami syariat agama yang mulia ini, dan hal tersebut merupakan cara ampuh untuk menjauhkan para remaja terhadap maskiat.
  2. Berikan informasi yang benar tentang hal-hal yang perlu mereka ketahui tentang masa puberitas, misalnya seputar organ reproduksi, dampak/resiko jika melakukan kegiatan seksual di luar koridor agama, baik dari sisi agama maupun kesehatan.
  3. Berusaha menjadi teladan. Dalam menetapkan sebuah aturan, sepatutnya kita yang harus menjadi teladan terlebih dahulu. Melarang anak mengurangi waktu memegang gadget, sementara kita menghabiskan banyak waktu dengan gadget, melarang anak laki-laki merokok sementara ayahnya perokok ulung, dan lainnya. Suatu hal yang kontradiktif bukan?
  4. Membangun kedekatan dengan remaja kita. Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa remaja butuh perhatian dari orang-orang yang dia sayangi. Berusaha memahami psikologis mereka yang ingin disetarakan dengan orang dewasa. Berusaha menjadi tempat yang paling nyaman untuk menampung curhat anak-anak kita dengan tidak hanya sekedar mendengar tapi berusaha memberikan solusi terbaik.
  5. Perhatikan bacaan maupun tontonan mereka. Seperti yang sudah dipaparkan, perusakan moral salah satunya karena pengaruh media, baik berupa tontonan maupun bacaan.
  6. Memilihkan teman yang baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan teman sangat berpengaruh bagi anak-anak kita. Tanpa terlalu terlihat menginterfrensi, hal ini bisa dilakukan dengan mencarikan wadah positif bagi anak-anak kita misalnya dengan membentuk komunitas yang memberikan energi positif misalnya komunitas dakwah, komunitas baca, dst.

Hal-hal yang dipaparkan di atas merupakan hal-hal dasar yang perlu kita ketahui seputar masa puberitas/remaja, sekaligus sebagai catatan pengingat untuk saya pribadi dalam mempersiapkan anak-anakku yang tidak lama akan memasuki pintu awal masa puberitas.

Semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Saya mengajak para orang tua untuk tidak pernah berhenti belajar, karena segala sesuatu membutuhkan ilmu.






Bahan bacaan :
Ensexclopedia, Elly Risman, Hilman Al Madani, Yuhyina Maisura
Mendidik Anak Dengan Cinta, Irawati Istadi
Wikipedia.org

10 komentar :

  1. *noted
    walau sekarang masih bayi yang kayak gini juga kudu baca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak... Kudu persiapan sebelum anak-anak memasuki masa puberitasnya

      Hapus
  2. ini penting neh buat yang punya anak remaja. Kalau saya pasti mengarahkan adiask yang masih remaja.
    Dulu banget saya menunjukkan tanda-tanda masa puber itu...mau masuk SMK. Nah kalau sekarang anak2 peremupuan masih sekolah di SD saja sudah menunjukkan tanda-tandanya. Apakah itu termasuk karena faktor lingkungan atau yg lainnya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu mbak, lingkungan, media juga makanan merupakan faktor cepatnya proses puberitas anak-anak sekarang ini. Lihat saja tontonan ataupun topik perbincangan anak-anak SD sekarang ini :(
      Walau memang tidak bisa digeneralisir.

      Hapus
  3. Penting banget ini, apalagi ciri - ciri pubertas :)

    BalasHapus
  4. kedekatan anak sama orangtua jadi basic ilmu bgt kayaknya ya mak buat perkenalkan ttg pubertas. biar si anak jg mau cerita ini itu dannnn apa yg kita kasih tau juga masuk ke otak mereka.

    nice sharing maaak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mak... sepertinya itu salah satu kuncinya

      Hapus
  5. Info yg super sekali mbak.. walau anak masih kecil,kita harus mempersiapkan :D

    BalasHapus

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...