Minggu, 23 November 2014

Pengalaman puasa pertama di Akademi Hafidz Qur'an

Waktu Abdullah masih berusia batita, saya sempat berpikir bagaimana caranya mengajarkannya berpuasa untuk pertama kali jika waktunya sudah tiba, ternyata Allah menunjukkan jalannya.

Bermula dari acara lomba tahfidz “Akademi Hafidz Qur’an” yang diadakan oleh Yayasan Ibnu Sina bekerja sama dengan salah satu stasiun televise swasta Makassr, Celebes TV. Di acara itu alhamdulillah Abdullah berhasil masuk 15 besar setelah melalui dua tahapan audisi dan berhak mendapatkan kesempatan untuk tampil LIVE di acara hafidz Qur’an di Celebes TV serta wajib mengikuti proses karantina selama acara berlangsung hingga hingga tiba saatnya masing-masing peserta tereliminasi satu demi satu. Siapa yang tereliminasi lebih dahulu maka dia yang lebih dahulu meninggalkan karantina.

Abdullah sewaktu menghafal bersama selesai melewati audisi tahap kedua
(Abdullahku baju putih dan tak berpeci :))


Saat itu bisa dikatakan Abdullah peserta termuda (6thn) dan satu-satunya yang masih duduk di bangku TK. Karena hafidz Qur’an diadakan pada bula Ramadhan, otomatis peserta akan menunaikan ibadah puasa selama proses karantina. Abdullah yang belum terlatih berpuasa sehari penuh harus mengikuti peserta lainnya yang berpuasa. Saat itu saya sempat khawatir kondisi Abdullah yang melewati puasa pertamanya tidak di tengah-tengah kami. Apalagi saat saya datang untuk menyaksikan penampilannya langsung di studio Celebes TV yang terletak di menara Bosowa, kelihatan kalau dia lemas. Sewaktu saya Tanya dia mengatakan, “Capekka’ ummi”, Saat itu saya sebagi ibu jadi tidak tega dan  sempat berpikir untuk membatalkan puasanya. Tapi sewaktu melihat Abdullah Nampak ceria ketika berkumpul dengan teman-temannya, niat itu saya urungkan. Berbincang dengan suami, nampaknya Abdullah lemas saat kami ada, biasalah anak-anak terkadang manjanya muncul jika berada di sisi orang tuanya. Ditambah lagi setelah berbincang dengan ustadzah pendamping di karantina, beliau mengatakan Abdullah tidak ada keluhan sedikitpun. Artinya Abdullah MAMPU insya Allah.

Qadarullah, pada saat lomba yang ditayangkan LIVE di televisi tersebut, Abdullah menjadi anak yang pertama kali tereliminasi. Setelah berbincang dengan Abdullah, kenapa dia kelihatan grogi sewaktu tampil? Dia bilang, “Banyak sekali lampu ummi” . Maklumlah, ini adalah pengalaman pertamanya tampil di acara televisi, yang tentunya berbeda rasanya jika tampil di skala panggung.

Kenang-kenangan dari pihak penyelenggara Akademi Hafidz Qur'an
selain Al-Qur'an, bingkisan dan uang tunai. 


Selain kemandirian, pengalaman berpuasa di karantina ternyata membawa manfaat yang luar biasa bagi Abdullah karena dia bisa melewati masa pertama puasanya selama empat hari. Namun setelah kembali ke rumah, terlihat dia sangat berat menjalani puasa tanpa ada teman-teman yang menemaninya berpuasa seperti selama dia berada di karantina. Tapi kami tetap memotivasi dengan berkata, “Di karantina Abdullah kan berpuasa selama 4 hari, berarti Abdullah insya Allah BISA, ayo tetap semangat”
Alhamdulillah Abdullah masih melanjutkan puasanya walau terlihat dia masih lemas dan belum bersemangat. Abdullah sempat berkata kepadaku, “Enak puasa di karantina Ummi” hehe… ya iyalah, karena waktu akan terasa singkat karena sibuk bermain dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

Ternyata semangat berpuasa Abdullah malah muncul setelah berbuka puasa. Loh kok bisa?? Karena dia merasa berbuka puasa itu sangat nikmat ketika berpuasa.
“Enak ternyata buka puasa kalau puasa di’ ummi”
“Iya nak, makanan itu akan terasa sangat nikmat  pada saat berbuka puasa kalau kita puasa. Coba kalau kita tidak berpuasa, makanan itu akan terasa biasa-biasa saja. Makanya ada hadits Rasulullah yang mengatakan, kenikmatan orang yang berpuasa itu ada dua yaitu pada saat dia berbuka dan saat berjumpa dengan Allah”

Dan lebih mengejutkannya lagi tanpa terduga, Aisyah (5 tahun), adiknya malah termotivasi melihat kakaknya yang begitu menikmati buka puasanya, akhirnya dia bertekad untuk mengikuti jejak kakaknya berpuasa penuh dan BERHASIL.

Alhamdulillah setelah melalui hari pertama berpuasa di rumah, Abdullah tidak ada lagi keluhan yang berarti selama berpuasa dan alhamdulillah bisa menyelesaikan puasa hingga akhir ramadhan tanpa kalla (istilah Makassar untuk hutang puasa).  Dan Aisyah, hanya minus 4 hari puasa Ramadhan.
Alhamdulillah ya Allah atas segala nikmat-Mu..

Senangnya jika berhasil melalui satu demi satu kewajiban untuk mengenalkan syariat ini kepada anak-anak. Salah satunya syari’at puasa ini begitu juga dengan ibadah-ibadah lainnya 

2 komentar :

  1. Tetap semangat yah Abdullah
    Insya Allah nanti bantu ajarin adek Salfa biar bs jadi hafidzah juga kelak yah

    Jadi pengen nih ketemu Abdullah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jazaakillah khair bundanya Salfa, semangat juga buat dedek Salfa :)

      Hapus

Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...