Waktu Abdullah masih
berusia batita, saya sempat berpikir bagaimana caranya mengajarkannya berpuasa
untuk pertama kali jika waktunya sudah tiba, ternyata Allah menunjukkan
jalannya.
Bermula dari acara
lomba tahfidz “Akademi Hafidz Qur’an” yang diadakan oleh Yayasan Ibnu Sina bekerja
sama dengan salah satu stasiun televise swasta Makassr, Celebes TV. Di acara
itu alhamdulillah Abdullah berhasil masuk 15 besar setelah melalui dua tahapan audisi dan berhak mendapatkan kesempatan untuk tampil LIVE di acara hafidz
Qur’an di Celebes TV serta wajib mengikuti proses karantina selama acara
berlangsung hingga hingga tiba saatnya masing-masing peserta tereliminasi satu
demi satu. Siapa yang tereliminasi lebih dahulu maka dia yang lebih dahulu
meninggalkan karantina.
Abdullah sewaktu menghafal bersama selesai melewati audisi tahap kedua (Abdullahku baju putih dan tak berpeci :)) |
Saat itu bisa
dikatakan Abdullah peserta termuda (6thn) dan satu-satunya yang masih duduk di
bangku TK. Karena hafidz Qur’an diadakan pada bula Ramadhan, otomatis peserta
akan menunaikan ibadah puasa selama proses karantina. Abdullah yang belum
terlatih berpuasa sehari penuh harus mengikuti peserta lainnya yang berpuasa.
Saat itu saya sempat khawatir kondisi Abdullah yang melewati puasa pertamanya
tidak di tengah-tengah kami. Apalagi saat saya datang untuk menyaksikan
penampilannya langsung di studio Celebes TV yang terletak di menara Bosowa,
kelihatan kalau dia lemas. Sewaktu saya Tanya dia mengatakan, “Capekka’ ummi”,
Saat itu saya sebagi ibu jadi tidak tega dan sempat berpikir untuk membatalkan puasanya.
Tapi sewaktu melihat Abdullah Nampak ceria ketika berkumpul dengan
teman-temannya, niat itu saya urungkan. Berbincang dengan suami, nampaknya
Abdullah lemas saat kami ada, biasalah anak-anak terkadang manjanya muncul jika
berada di sisi orang tuanya. Ditambah lagi setelah berbincang dengan ustadzah
pendamping di karantina, beliau mengatakan Abdullah tidak ada keluhan
sedikitpun. Artinya Abdullah MAMPU insya Allah.
Qadarullah, pada
saat lomba yang ditayangkan LIVE di televisi tersebut, Abdullah menjadi anak
yang pertama kali tereliminasi. Setelah berbincang dengan Abdullah, kenapa dia
kelihatan grogi sewaktu tampil? Dia bilang, “Banyak sekali lampu ummi” .
Maklumlah, ini adalah pengalaman pertamanya tampil di acara televisi, yang
tentunya berbeda rasanya jika tampil di skala panggung.
Kenang-kenangan dari pihak penyelenggara Akademi Hafidz Qur'an selain Al-Qur'an, bingkisan dan uang tunai. |
Selain kemandirian,
pengalaman berpuasa di karantina ternyata membawa manfaat yang luar biasa bagi
Abdullah karena dia bisa melewati masa pertama puasanya selama empat hari. Namun
setelah kembali ke rumah, terlihat dia sangat berat menjalani puasa tanpa ada
teman-teman yang menemaninya berpuasa seperti selama dia berada di karantina.
Tapi kami tetap memotivasi dengan berkata, “Di karantina Abdullah kan berpuasa
selama 4 hari, berarti Abdullah insya Allah BISA, ayo tetap semangat”
Alhamdulillah
Abdullah masih melanjutkan puasanya walau terlihat dia masih lemas dan belum
bersemangat. Abdullah sempat berkata kepadaku, “Enak puasa di karantina
Ummi” hehe… ya iyalah, karena waktu akan terasa singkat karena sibuk bermain
dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.
Ternyata semangat
berpuasa Abdullah malah muncul setelah berbuka puasa. Loh kok bisa?? Karena dia
merasa berbuka puasa itu sangat nikmat ketika berpuasa.
“Enak ternyata buka
puasa kalau puasa di’ ummi”
“Iya nak, makanan
itu akan terasa sangat nikmat pada saat
berbuka puasa kalau kita puasa. Coba kalau kita tidak berpuasa, makanan itu
akan terasa biasa-biasa saja. Makanya ada hadits Rasulullah yang mengatakan,
kenikmatan orang yang berpuasa itu ada dua yaitu pada saat dia berbuka dan saat
berjumpa dengan Allah”
Dan lebih
mengejutkannya lagi tanpa terduga, Aisyah (5 tahun), adiknya malah termotivasi
melihat kakaknya yang begitu menikmati buka puasanya, akhirnya dia bertekad
untuk mengikuti jejak kakaknya berpuasa penuh dan BERHASIL.
Alhamdulillah setelah
melalui hari pertama berpuasa di rumah, Abdullah tidak ada lagi keluhan yang
berarti selama berpuasa dan alhamdulillah bisa menyelesaikan puasa hingga
akhir ramadhan tanpa kalla (istilah Makassar untuk hutang puasa). Dan Aisyah, hanya minus 4 hari puasa Ramadhan.
Alhamdulillah ya
Allah atas segala nikmat-Mu..
Senangnya jika
berhasil melalui satu demi satu kewajiban untuk mengenalkan syariat ini kepada
anak-anak. Salah satunya syari’at puasa ini begitu juga dengan ibadah-ibadah lainnya
Tetap semangat yah Abdullah
BalasHapusInsya Allah nanti bantu ajarin adek Salfa biar bs jadi hafidzah juga kelak yah
Jadi pengen nih ketemu Abdullah...
Jazaakillah khair bundanya Salfa, semangat juga buat dedek Salfa :)
Hapus