Tak terasa usia pernikahan
kita sudah melewati satu dekade, waktu yang tidak singkat dalam menjalani sebuah
kebersamaan. Banyak cerita yang sudah kita lalui bersama, ada tawa, senyum dan
air mata mengisi hari-hari kita.
Terima kasih atas segalanya
zauiy..
Terima kasih sudah memilihku
untuk menyempurnakan separuh agamamu, memilihku untuk menjadi ibu bagi
anak-anakmu. Satu yang selalu kusyukuri sampai saat ini adalah Allah
menakdirkan kau menjadi imamku.
Terima kasih atas maafmu atas
kesalahan yang pernah kulakukan.
Terima kasih telah menjadi
orang yang paling mengerti akan diriku, mengalah pada saat-saat tertentu,
mendukung dan memfasilitasi setiap kegiatan positif yang kulakukan.
Terima kasih sudah menjadi
sahabat yang baik, tempatku untuk menumpahkan banyak hal.
Terima kasih sudah menjadi
pendengar setia saat kita berjauhan, walau terkadang sudah kehabisan bahan hehe.
Tidak bisa kubayangkan, saya yang menghabiskan waktu sebagian besar di rumah
sementara mendapatkan suami yang sangat sulit berkomunikasi dengan istrinya.
Nikmat Tuhan mana yang saya dustakan.
Terima kasih untuk selalu
ingin berdiskusi denganku mengenai anak-anak, tetap selalu ingin belajar
menjadi orang tua khususnya ayah yang baik.
Terima kasih telah mengajariku
banyak hal, bagaimana berbakti kepada orang tua, bagaimana berakhlak yang baik
terhadap sesama, serta menularkan kedermawanan.
Sampai pada hal-hal kecil
seperti beternak dan bercocok tanam, ilmu baru yang sangat menyenangkan walau
saya kebanyakan hanya sebagai penonton hehe....
Zaujiy...
Saya masih punya banyak mimpi,
terutama dalam membina keluarga kita, saya tidak ingin merasa puas dengan
segenap pencapaian yang ada. Keinginan untuk membuat visi misi yang jelas dalam
keluarga agar jelas bahtera ini ingin dibawa ke mana dan melalui jalan yang
mana... dan dirimu sebagai nahkodanya.
Anak-anak perlahan-lahan sudah
tumbuh semakin besar, ada kebahagiaan sekaligus kekhawatiran akan tantangan
yang mereka hadapi ke depan. Di zaman fitnah ini.
Mari meluangkan waktu, mari
berpikir keras akan amanah yang Allah berikan kepada kita, amanah yang kelak
kita akan dimintai pertangggungjwaban atasnya. Dan itu butuh kerja keras dan
pengorbanan. Waktu, tenaga dan pikiran.
Zaujiy...
Keinginan terbesarku dalam
hidup adalah menjadi isteri yang baik untukmu dan ibu yang baik untuk
anak-anak, walau menjalaninya sangat-sangat berat terutama untuk konsistensi di
dalamnya. Perlu dukungan darimu, saat kujatuh, bantu saya untuk berdiri,
mengumpulkan tenaga agar bisa kembali menjalani semuanya.
Saya sadari sampai saat ini
sebagai istri masih begitu banyak kekurangan di sana sini, walau selalu tetap
ingin belajar menjadi lebih baik.
Selalu berharap, semoga Allah
senantiasa menjagamu dan ingin sehidup sesyurga denganmu...
Semoga Allah mengumpulkan kita
sekeluarga di jannahNya.
Walau sering sekali terucap,
namun tidak bosan-bosannya kukatakan... Uhibbuka fillah yaa zaujiy....
In Love,
Zaujatuka....
catatan : Postingan ini merupakan tantangan nice home work pada program matrikulasi Ibu Profesional.
Membuat surat cinta untuk suami
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Syukron telah membaca postingan kami, silahkan meninggalkan komentar ^_^