Serasa baru beberapa bulan yang
lalu, mainan masak-masakan kakaknya tak diacuhkan, hari ini saya melihatnya
begitu menikmati peran masak-memasaknya.
Terlihat begitu asyik menuangkan
minuman dari cerek plastik kosong ke dalam gelas kosong juga dan meminumnya dengan
nikmat, tidak lupa menyodorkan kepada saya untuk bersama-sama menikmati si
gelas kosong...hehe
Begitu pula jika bermain bersama
kakak-kakaknya, sekarang dia malah yang lebih dulu mengajak kakakknya untuk
bermain… “Aisyah… Abullah (maksudnya Abdullah), main”.
Entahkah bermain masak-masakan,
jual-jualan, ataupun sekolah-sekolahan.
Terkadang saya senyum-senyum
sendiri melihat kreatifitas dan imajinasi mereka dalam bermain, misalnya saja
saat bermain jual-jualan es krim dengan menggunakan bola warna warni, masing-masing
warna mewakili rasa dan ditaruh di dalam gelas. ^_^
Dari beberapa sumber memang
dijelaskan beberapa manfaat bermain peran untuk anak, di antaranya :
1. Melatih
kreatifitas
Tentu bermain peran seperti ini akan melatih kreatifitas anak-anak, memainkan peran dengan menggunakan fasilitas yang seadanya. Seperti bermain es krim yang dicontohkan di atas.
Tentu bermain peran seperti ini akan melatih kreatifitas anak-anak, memainkan peran dengan menggunakan fasilitas yang seadanya. Seperti bermain es krim yang dicontohkan di atas.
2. Membangun
imajinasi
Membangun
imajinasi, tidak jauh beda, kreatifitas biasanya terbangun dari sebuah
imajinasi. Memainkan peran yang beraneka ragam , seperti memainkan peran yang
berbeda dalam setiap waktu. Sebagai guru, anak, ibu, ayah, pedagang atau yang
lainnya. Terkadang meniru karakter dari figur yang biasa mereka tonton.
3. Sebagai
sarana simulasi
Bermain peran
bisa dijadikan sarana simulasi untuk anak sebelum memainkan peran yang
sebenarnya. Misalnya saja sewaktu bermain masak-masakan, kita bisa memperagakan
kepada mereka cara memotong bahan-bahan masakan yang benar, apalagi sekarang
ada permainan buah-buahan yang sudah dalam bentuk potongan yang dipisahkan
dengan perekat kain. Dan sekarang sudah begitu banyak pilihan mainan untuk latihan simulasi seperti ini, mulai dari harga murah hingg yang mahal
Dalam memainkan
peran masing-masing, tentu mereka saling berdialog satu sama lain. Berdialog dengan
bahasa sesuai perannya. Terlihat dengan si bungsu, kosakatanya semakin
bertambah, salah satunya dengan mendengar dan terlibat percakapan dengan
kakak-kakaknya.
5. Membangun
kepercayaan diri
Dengan bermain
peran, anak-anak akan merasakan “sensasi” dalam memainkan karakter yang
diperankannya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
Saya sering
senyam-senyum mendengar Aisyahku yang sangat percaya diri memainkan karakter
upin ipin dengan dialog “Malaysia” yang sangat fasih.. .
Semoga bermanfaat :)
Bermain peran memang mengasyikan ya mbak.. akhtar suka bermain peran dengan sepedanya. Pura2 isi bensin,saya petugas pom bensinnya. Atau... main mobil2an,ada lampu merah,macet,parkir,tabrakan dll. Menyenangkan sekali rasanya masuk ke dunia imajinasi anak2 ^_^
BalasHapusHehe..kembali ke masa kecil ya mbak ^_^
HapusSalam sahabat
BalasHapusbermain peran memang sangat penting demi tumbuh kembang yang anak, namun juga perlu diawasi bermain perannya peran apa ? karena secara tidak sadar jika lengah dari pengawasan juga tidak akan membawa manfaat justru membahayakan bukankah begitu bunda? siiip....dah postingnya
Makasih masukannya mbak :)
HapusJadi inget kalo dulu waktu kecil aku suka main masak-masakan :D
BalasHapusIya Mak, mainan seperti ini yang baik untuk perkembangan anak. Tidak seperti yang banyak dijumpai pada gadget2... serba praktis dan instan :(
Mainan masak-masakan memang salah satu mainan favorit waktu kecil. Makasih ya mbak sudah mampir ke sini :)
Hapussaya dulu juga suka main masak-masakan:)
BalasHapusKadang main rumah-rumahan sama boneka..hehe
Postingan ini membuat saya mengingat masa kecil, heheh
Sama mak :)
Hapus