Kalau ditanya, pekerjaan apa yang
cukup menyibukkan dan memakan waktu di antara pekerjaan rumah tangga yang
lain?? Jawabku ada dua yakni hal-hal yang berurusan dengan dapur dan pakaian.
Yup, pertama dapur dan segala
embel-embelnya, memasak, mencuci piring, dan merapikan dapur.
Kedua, hal-hal
yang berhubungan dengan pakaian, memilah pakaian kotor, mencuci, menjemur,
melipat dan menyetrika. Baru dipikir sudah capek duluan... hahaha.
Tapi kita harus realistis,
pekerjaan ini tak bisa terhindarkan bagi para ibu-ibu rumah tangga, kecuali
kalau memiliki asisten rumah tangga. Namun saya memilih untuk mengerjakan
semuanya tanpa bantuan art dengan beberapa pertimbangan, kalaupun kalau ada
yang didelegasikan yaa... didelegasikan ke anggota rumah tangga yang lain.
Cukup.
Di postingan kali ini saya hanya
akan membahas tentang salah satu yang menjadi bagian dari point pertama, yakni
urusan masak memasak. Untuk yang kedua mungkin suatu saat nanti, saat saya
sudah mendapatkan jalan keluar terbaik dan
tersistimatis, tsaaah... Sayangnya sampai saat ini masih trial dan
error. Masih belum dapat solusi yang pas, masih sering kewalahan dengan urusan
pakaian ini -_-.
Nah, untuk urusan masak memasak,
alhamdulillah, selama 3 bulan terakhir ini seolah mendapat angin segar. Dulunya,
kegiatan di dapur setiap harinya memakan waktu lama, mulai dari memasak nasi,
memotong sayuran, menyiangi dan memotong ikan, dan lainnya. Terutama jika
menyiapkan masakan berbumbu, memulainya saja sudah terbayang repotnya hehe...
Namun sekarang, dengan membuat
manajemen dapur sendiri melalui beberapa informasi, alhamdulillah waktu di
dapur semakin singkat dan semakin menikmati, masakan berbumbu sudah tidak
menjadi pikiran... tinggal plung...plung... selesai...
Sebenarnya insiprasi mengatur
manajemen dapur saya dapatkan dari kuliah ibu profesional beberapa tahun yang
lalu mengenai manajemen menu 10 hari. Memang selama ini sudah diterapkan
sedikit demi sedikit sesuai dengan kondisi pribadi namun tetap juga kadang
kewalahan dan belum konsisten.
Berikut beberapa point yang saya
terapkan :
Menanak nasi
Seperti kebanyakan ibu yang lain,
saya pengguna rice cooker dalam menanak nasi. Namun kendalanya kadang waktu
yang digunakan cukup lama hingga matangnya. Tidak efektif kalau lagi buru-buru
hehe. Dulu, agar matangnya lebih cepat biasanya saya didihkan dulu di atas
kompor, tapi resikonya bisa gosong klo lalai, terutama di bagian bawahnya.
Jadi, bukan solusi terbaik.
Ramadhan baru-baru ini, saya
terinspirasi dengan status seorang teman facebook, yang agak kesiangan bangun
sahur padahal belum masak nasi. Akhirnya dia menempuh cara yang menurut saya
sangat efektif untuk mempercepat proses menanak nasi, yakni mendidihkan air
yang digunakan untuk menanak nasi terlebih dahulu. Alhasil, proses memasak yang
biasanya sampai sejam dipersingkat menjadi kurang lebih 15 menit saja. Efektif
bukan? Sampai sekarang, klo menanak nasi menggunakan cara ini.
Memasak sayur dan lauk
Selama ini yang cukup memakan
waktu adalah tahap persiapannya, oleh karena itu butuh manajemen yang baik agar
waktu memasak lebih efektif. Untuk tahapan ini, saya lebih memilih untuk repot
di awal.
Waktu ke pasar untuk keluarga
saya yaitu pada saat hari libur, maklum selama ini masih bergantung dengan
suami untuk mengantarkan ke pasar. Jadi waktu ke pasar yaitu pada saat dia memiliki
waktu luang, dan itu hanya pada hari libur.
Jadi saya memilih untuk repot
sekali dalam sepekan. Setelah balik dari pasar, tentu banyak belanjaan kan ya.
Ikan, sayur dan lainnya. Nah untuk ini ada tahapannya, yuk disimak
Tahap pertama, saya
memilih untuk mengerjakan ikan dan teman-temannya terlebih dahulu. Biasanya di
pasar, saya meminta tolong penjual ikannya untuk membantu menyisik dan memotong
ikan yang cukup sulit untuk di potong dan disisik. Jadi, di rumah cukup
membersihkan ikan dan teman-temannya, dan menaruh dalam wadah plastik sesuai
jenisnya lalu dimasukkan ke dalam freezer
Tahap kedua
Memotong sayur, terutama sayur
yang berdaun. Semua sudah selesai disiangi dan ditempatkan di wadah plastik
yang berbeda sesuai jenis sayurannya. begitu juga dengan tahu, sudah diiris
terlebih dahulu lalu ditempatkan dalam wadah palstik lalu dimasukkan dan ditata
dalam kulkas.
Menyimpannya dalam keadaan kering
alias belum dicuci. Dicuci saat akan dimasak saja. Setidaknya mencegah sayuran
cepat membusuk.
Untuk tomat, cabe dan semacamnya yang
belum diolah, biasanya saya juga tempatkan di wadah yang sebelumnya dialasi
tisu terlebih dahulu.
Tahap ketiga
Membuat bumbu dasar merah, putih,
dan sambel.
Menurutku, membuat bumbu adalah
proses yang paling memakan waktu lama. Mengupas bawang, mengiris cabe,
memblender dst. Jadi, agar prosesnya lebih cepat biasanya di pasar saya memilih
untuk membeli bawang merah dan bawang putih kupas sesuai kebutuhan, tidak lupa
juga membeli yang utuh tentunya karena kadang butuh yang fresh.
Bumbu dasar merah ala saya, sederhana
saja. Cukup kombinasi bawang merah, bawang putih, dan cabe merah. Tumis hingga
matang dan layak untuk disimpan dalam jangka waktu beberapa hari, paling
minimal sepekan.
Bumbu dasar putih juga sederhana,
cukup dengan memblender bawang merah dan putih, dengan komposisi bawang putih
lebih banyak dari bawang merah dan ditumis bersama merica. Selesai.
Untuk Sambel, cukup memblender
lombok kecil dan kemiri dengan sedikit tomat, lalu ditumis dan disimpan dalam
kulkas. Kalau butuh sambel tumis, cukup menambahkan tomat, irisan bawang, dan
gula garam. Selesai.
Silahkan dikembangkan berdasarkan
selera masing-masing. Kalau saya ingin bumbu yang lebih komplit, tinggal
menambahkan bumbu dasar tersebut dengan bumbu lainnya misalnya geprekan sereh,
lengkuas, jahe, dsb. Apalagi sekarang sudah lebih banyak bumbu dalam bentuk
bubuk misalnya ketumbar bubuk. Alhamdulillah semakin membantu.
Dengan konsisten menerapkan 3
tahapan tersebut, alhamdulillah waktu di dapur semakin efektif, kulkas juga
semakin tertata rapi, tidak semrawut dan mudah dibersihkan. Proses memasak
tinggal plung-plung, yang dulunya memasak bisa sampai sejam. Sekarang dengan 15
menit sudah bisa terhidang. Memasak masakan berbumbu, tidak lagi menjadi
masalah.
Untuk menu, masih suka-suka.
Semoga postingan ini bermanfaat. Sekedar berbagi ^_^
Paser, 6 Maret 2019
|
Sayur yang telah dipotong-potong ditaruh dalam wadah plastik |
|
Kulkas kelihatan lebih tertata rapi |
|
Siap mengolah bumbu |
|
stok freezer, ikan dan teman-temannya yang sudah dipotong-potong |